TopCareerID

Tingkatkan Kualitas Hidup dengan Critical Thinking Skill

Topcareer.id – Apa yang muncul di benak kamu jika mendengar critical thinking skill? Banyak orang yang mengartikannya sebagai kemampuan untuk mengkritisi untuk suatu kebijakan atau peristiwa. Misalnya mengkritisi tindakan atau keputusan yang dilakukan oleh atasan maupun teman kerja kita.

Padahal, menurut Country Executive Program Director of CLTC (Critical Life Training & Coaching), Theresia Lestari, critical thinking skill di sini lebih mengacu pada proses yang dapat membantu kita untuk mengambil suatu keputusan. Termasuk mengetahui efeknya terhadap diri sendiri dan orang sekitar.

Seringkali dalam setiap permasalahan yang kita hadapi, kita hanya memikirkan apa yang kita temui dengan panca indra kita. Semua yang kita tangkap dengan panca indra kita sebenernya tidak serta merta menunjukan akar permasalahanya.

Karena itu, dengan menerapkan critical thinking skill, ke depannya kita akan terbiasa untuk memahami masalah-masalah yang muncul dengan mencari tahu akarnya, sehingga penyelesaiannya akan lebih maksimal.

Pentingnya critical thinking skill dalam menghadapi perbedaan

Critical thinking skill juga akan mengajarkan kita bagaimana menyikapi sebuah perbedaan. Hal ini bisa menghindarkan kita dari sifat merasa paling benar, atau memaksakan idealisme yang kita miliki kepada orang lain.

Sebagai gantinya, kita akan bisa lebih menerima masukan, menghargai perbedaan pendapat, dan bersedia mendiskusikannya untuk mencari solusi terbaik. Pemikiran terbuka itulah yang nantinya bisa membuat keputusan yang kita ambil jadi lebih matang.

Tips mengasah critical thinking skill

Semua orang sebenarnya sudah memiliki critical thinking skill dalam diri mereka. Yang membedakannya adalah kecepatan, kematangan, serta keberanian dalam mengambil keputusan. Terutama saat memikirkan resiko-resiko yang akan timbul.

Untuk mengasahnya, mulailah gali informasi dari orang-orang yang kita rasa memiliki kompetensi dalam bidang yang kita tekuni. Hal itu nantinya bisa dijadikan pegangan ataupun pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Setelah itu, cobalah untuk mempertimbangkan lalu mengambil keputusan dalam hal-hal kecil. Contohnya jika suatu hari kita ingin pergi ke suatu tempat, buatlah satu pertimbangan kenapa kita hendak pergi ke sana. Lalu putuskan apakah kita jadi berangkat atau tidak,

Theresia Lestari (dok.TopCareer.id)

Selain melakukan dua hal itu, beranikanlah juga untuk menyatakan pendapat atau keberatan yang kita rasakan di lingkungan sekitar. Gunakanlah kata tanya “how” dan “why” untuk mengutarakannya.

Misalnya ada atasan kita mengatakan jika kamu kurang teliti dalam mengerjakan sesuatu. Dan kamu tidak setuju karena kamu merasa sudah merasa sangat teliti dalam mengerjakan itu. Satu hal yang dapat kamu lakukan dengan menyatakan ketidaksetujuan adalah dengan menanyakan apa yang membuat kamu dianggap kurang teliti?

Setelah itu bubuhkan kata “how” dengan mengajukan opsi a, b ataupun c yang sekiranya bisa kamu lakukan. Dengan demikian, orang yang sedang kita kritik atau tidak kita setujui pendapatnya tidak akan merasa diinterupsi atau ditolak. Cara penyampaian seperti ini justru akan membuat pendapat kita jadi lebih didengar dan dihargai.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version