Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

Berapa Harga DJ Sekali Main?

Topcareer.id Berdasarkan profesi dan kemampuan seseorang, maka besaran gaji dan rumus penetapan upah akan berbeda-beda. Untuk seorang DJ, kira-kira indikator apa saja yang bisa jadi patokan penetuan harga atau bayaran dalam tiap performance?

Sherly Silvi, sebagai seorang DJ yang sudah punya jam terbangnya sendiri berkat ajang-ajang kompetisi DJ hunt mengaku bahwa ada patokan harga yang biasa digunakan.

Pertama, sudah pasti lama maksimal main seorang DJ tersebut. Sherly mencontohkan dirinya yang punya maksimal main selama 1,5 jam bisa mendapat bayaran Rp2 juta. Sementara, kalau lebih dari lama waktu itu, ya tarifnya pun ikut naik.

“Karena mixing lagu itu susah, jadi 1 jam aja itu udah lama banget sebenarnya. Mantengin lagu apa, satu lagu kan paling 2-3 menit. Terus kami mixing lagi, kebayang dong 1 jam harus mixing berapa lagu,” ujar Sherly kepada TopCareer.id.

Faktor pendukung lain dalam menentukan harga adalah wilayah, di mana ia akan tampil. Sherly memetakan Rp2 juta itu untuk 1,5 jam untuk tampil di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Sementara, untuk luar kota tentu beda harganya, yakni di kisaran minimal Rp5 juta.

Apalagi setelah mengikuti beragam ajang kompetisi, Sherly kerap diminta untuk tampil di klub luar kota. Sherly menyebutkan Bali, Balikpapan, Manado, juga Banjarmasin sebagai kota-kota yang pernah ia sambangi untuk memenuhi profesinya sebagai DJ.

Ada lagi faktor by moment, misal seperti event tahun baru, Sherly mengaku bisa mendapat tiga hingga lima kali lipat dibanding waktu-waktu biasa, meski dengan lama permainan 1,5 jam dan di wilayah Jabodetabek.

Tapi kemudian muncul pertanyaan, kira-kira kenapa seorang DJ pantas diberi harga sekian ya, selain dari kemampuan yang ia miliki seputar mixing lagu?

Sherly mengatakan bahwa DJ yang bisa membawa crowd dengan baik, maka klub pun bisa memberikan harga yang pantas. Mulai dari stage performance hingga cara bermain, itu semua seolah masuk unsur penilaian sendiri dari klub dalam memberikan kepantasan harga tiap kali main.

“Terus udah menangin kompetisi apa aja. Ngaruh banget kompetisi itu. Karena biasanya yang sudah menang kompetisi bisa matok harga lebih mahal, dibanding DJ yang lulusan sekolah DJ biasa-biasa aja,” kata Sherly.

Terakhir, tambah dia, kembali lagi ke personal branding yang nantinya berujung pada crowd yang akan dibawa. Ia mengibaratkan, dari followers Instagram yang banyak, maka tamu yang akan datang saat DJ performance bisa ikut membantu.

“Misal punya fans berapa orang, itu kan ngaruh. Kayak aku datang perform terus dikenal orang-orang dari followers pasti pada datang dong bisa bawa crowd ke tampat itu.”*

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply