Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 18, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Kenapa Perawat Rentan Kena Diabetes?

Ilustrasi S1 keperawatan belum tentu bisa langsung kerja setelah lulus, harus melalui pendidikan profesi.Ilustrasi S1 keperawatan belum tentu bisa langsung kerja setelah lulus, harus melalui pendidikan profesi.

Topcareer.id Berdasar studi terbaru, perempuan yang bekerja dengan jam kerja tidak beraturan, misal jam kerja shift siang dan malam, memiliki risiko sangat tinggi menderita diabetes tipe 2. Penyakit ini biasanya timbul lantaran gaya hidup yang tidak sehat. Salah satu yang rentan perawat.

Hasil penelitian Harvard terbaru, sebuah studi terhadap 150.000 perawat selama 15 tahun, menemukan jadwal kerja seseorang dapat menghambat ketahanan tubuh dan mengontrol kadar gula darah. Temuan ini diterbitkan dalam British Medical Journal.

Jadi bukan gaya hidup yang tidak baik, seperti merokok, makanan cepat saji, atau melewatkan olahraga saja yang bisa membuat seseorang memiliki penyakit diabetes. Tapi jadwal kerja yang tidak teratur juga memiliki dampak kesehatan yang sama pada perempuan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan perempuan yang bekerja shift malam memiliki risiko lebih tinggi kecemasan, hipertensi, dan bahkan kanker payudara – serta diabetes tipe 2. Sementara, studi kali ini menggabungkan angka-angka dari dua studi kesehatan jangka panjang pada perawat – Nurses ‘Health Study (NHS) dan NHS II.

Dalam melakukan pekerjaannya, peran perawat begitu dibutuhkan sepanjang waktu, yang berarti rotasi pekerjaan perawat mencakup campuran shift siang, sore dan malam yang dapat mengganggu rutinitas pribadi dan ritme biologis.

Untuk setiap lima tahun kerja pergantian shift malam para perawat hampir sepertiga (31 persen) lebih mungkin didiagnosis dengan diabetes tipe 2.

Para peneliti menghitung bahwa pekerjaan shift malam bergilir menyumbang sekitar 17 persen dari gabungan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi, gaya hidup yang tidak sehat untuk sekitar 71 persen, dan 11 persen sisanya merupakan risiko tambahan yang terkait dengan interaksi keduanya.

“Risiko ini lebih tinggi daripada hanya menambahkan dua risiko individu untuk memutar shift dan untuk gaya hidup yang buruk bersama-sama, menunjukkan bahwa beberapa jenis interaksi dari dua faktor risiko menambah risiko lebih lanjut,” kata rekan penulis studi, Dr Zhilei Shan dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dalam laman Dailymail.

“Sebagian besar kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan kepatuhan pada gaya hidup sehat, dan manfaatnya bisa lebih besar pada pekerja shift malam bergilir,” ujar Dr. Shan.

Para peneliti menunjukkan bahwa semua perawat adalah perempuan dan sebagian besar kulit putih, sehingga temuan mereka mungkin tidak berlaku untuk laki-laki atau kelompok etnis lainnya.*

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply