Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 24, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Requirement Karyawan Zaman Sekarang Tak Berpola

Topcareer.id– Dampak disrupsi bisa dirasakan hampir di setiap aspek, tak terkecuali tren perekrutan pegawai. Pesatnya teknologi membuat requirement pekerja untuk perusahaan kini makin tak menentu atau tak berpola.

Seperti diutarakan oleh praktisi sumber daya manusia , P.M. Susbandono, pola rekrutmen perusahaan menjadi hal yang tak bisa ditebak standarnya. Requirement satu perusahaan belum tentu sesuai dengan perusahaan lainnya.

“Saya punya pengalaman 20 tahun bidang SDM, bukan berarti saya ngerti saat ini, enggak juga. Karena nggak jelas. Mungkin lebih mudah dirumuskan adalah orang itu (kandidat pekerja) harus fast learning. Itu kuncinya,” kata Susbandono kepada TopCareer.id usai acara diskusi buku #MO Series on Disruption di Pondok Indah Mall, Rabu (11/9/2019).

Lebih lanjut, Susbandono menyampaikan kemampuan cepat belajar tersebut tentu akan sangat mendukung di era perkembangan teknologi yang super cepat ini. Bahkan, pengalaman bukan lagi jadi pertimbangan pasti sebuah perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor pendidikan juga kerap tak masuk pertimbangan.

“Saya bukan mengecilkan arti sekolah, tapi sarjana di beberapa tempat itu sudah tidak merupakan syarat lagi. Google tidak mesti merekrut sarjana,” ujarnya.

Dulu untuk bekerja di satu perusahaan, pendidikan sangat menentukan. Namun, kini yang dibutuhkan adalah seberapa cepat seseorang mempelajari sesuatu dan tangkas terhadap perubahan.

“Ternyata zaman saya dulu yang dicari itu adalah sarjana dari universitas terkenal kan, malah disebutkan di dalam requirement, tapi sekarang gelar sarjana tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan learning ability-nya harus tinggi,” papar dia.

Terkait bagaimana menentukan kandidat karyawan memiliki learning ability yang tinggi atau tidak itu nanti akan ada alat ukurnya sendiri. Bentuk tes-nya pun berbeda dengan yang sudah dilakukan selama ini.

Susbandono mencontohkan, sudah ada perusahaan yang melakukan rekrutmen dengan bermain game yang nantinya bisa mengukur beragam aspek psikologi atau kecerdasan seseorang. “Semua ada ukurannya. Dan kemudian juga dilihat dari masa percobaan, probation periode. Dari situ orang bisa gampang lihat, apakah cepat belajar.”

Leave a Reply