Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Beda Workaholic dengan Pekerja Keras, Kamu yang Mana?

Topcareer.id Mungkin kamu pernah mendengar istilah workaholic. Sebagian orang menganggapnya sama dengan pekerja keras. Padahal workaholic atau pecandu kerja selalu bekerja tanpa henti setiap hari.

Workaholic dan pekerja keras terlihat mirip. Namun secara alami mereka berbeda. Mengutip Resumeperk.com, Rabu (18/09/2019). Seorang pekerja keras bekerja dengan cara sehat dan merasa terinspirasi, sementara seorang workaholic bekerja keras dengan cara tidak sehat serta merasa tidak bahagia.

Berikut beberapa hal untuk membedakan antara workaholic dan pekerja keras.Workaholic menempatkan pekerjaan di atas segalanya

Seorang workaholic tidak mempedulikan hal lain selain pekerjaan. Ia akan tetap masuk kerja walapun sedang sakit dan selalu mengabaikan keluarga bahkan saat libur sekalipun. Berbeda dengan seorang pekerja keras akan mematikan teleponnya saat libur untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang terdekatnya serta cukup istirahat.

Workaholic tidak tahu kapan harus berhenti bekerja. Seorang pekerja keras selalu fokus dengan kinerja tinggi untuk mencapai hasil tertentu. Setelah mencapainya ia akan segera berhenti dan beralih ke aktivitas lain. Berbeda dengan seorang workaholic ketika selesai mengerjakan sesuatu mereka akan meninjau kembali dan tidak pernah merasa puas dengan hasil kerjanya. Hal ini membuat mereka tidak tahu kapan pekerjaan itu sudah cukup untuk diselesaikan.

Workaholic tidak tahu prioritas. Perbedaan pola pikir pekerja keras dengan workaholic. Seorang pecandu kerja memilih untuk berkinerja tinggi untuk melakukan pekerjaan, sedangkan workaholic hanya memiliki tujuan untuk sibuk agar bisa terus bekerja. Akibatnya saat pekerja keras bisa menyelesaikan tugas beratnya lebih dulu dan tidak membiarkan gangguan eksternal menghabiskan waktu mereka. Dan workaholic lebih memilih untuk bereaksi pada gangguan sehingga tidak fokus pada hasil.

Workaholic tingkat kesehatannya lebih rendah daripada pekerja keras. Pekerja keras memiliki banyak waktu untuk kehidupan di luar pekerjaan. Sementara workaholic menghabiskan banyak waktu untuk selalu bekerja. Mereka sering menderita masalah kesehatan mental dan fisik. Ini membuat mereka menjadi pekerja yang kurang efisien dalam jangka panjang.*

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply