Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, May 3, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Bersaing di Kancah Dunia, Indonesia Jaga Kualitas Kopi Khas

Topcareer.id Bersaing dalam industri kopi di kancah dunia, Indonesia harus berbekal banyak hal. Tidak hanya soal kuantitas atau jumlah yang diekspor saja. Kualitas pun perlu dijaga secara konsisten agar “pembeli” tak kecewa tentunya.

“Jadi, memang kalau kita ngomongin kopi karena memang bagi yang mengerti, akhirnya yang dicari itu yang spesifik,” ucap Deputi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ari Juliano Gema pada acara Festival Kopi Nusantara di Kota Tua Jakarta, Rabu (19/9/2019).

Jika dari segi jumlah, Indonesia memang bersaing dengan tiga negara lainnya sebagai penghasil kopi terbesar di dunia, yakni Vietnam, Brazil, dan Colombia.

Tapi, untuk bersaing sebenarnya tak hanya dari segi kuantitas, tapi juga kualitas di mana kopi dengan ciri khas bisa jadi yang paling dicari.

“Misalnya (kopi) Geisha orang tahu ‘Wah ini kopi enak banget dari Panama.’ Sampai dikejar dan dicari ke mana-mana,” ucap ari.

“Kalau kita ngomong hasil udah pasti, dalam gambaran besar 4 negara itu  berlomba-lomba untuk produksi. Tapi kalau untuk yang paling disukai mana jenisnya, wah itu nanti bisa ganti-ganti terus tuh. Tergantung mana yang lagi tren ke depan atau yang sedang dipublikasikan besar-besaran,” tutur Ari.

Pemerintah pun punya cara dalam menjaga kualitas kopi Indonesia yang memiliki ciri khas, yakni lewat sertifikasi Indikasi Geografis (IG). Manfaat pertama dari sertifikasi ini yang disebutkan Ari, nantinya tak akan ada daerah-daerah lain yang mengaku memiliki kopi tertentu.

“Kalau dari Gayo ya Gayo aja. Kalau ada kopi dari Jawa Barat ngaku kopi Gayo ya dia akan kena sanksi hukum. Karena kopi Gayo sudah dilindungi dengan sertifikasi Indikasi Geografis,” tambahnya.

Yang kedua, kopi yang sudah punya ciri khas itu akan tetap terjaga kualitasnya karena akan diuji dan dievaluasi setiap tahun agar cita rasa bisa konsisten.

“Ini salah satu upaya pemerintah untuk mempertahankan kualitas. Jadi kalau mau sertifikasi itu dia harus sama (kualitas), nggak boleh turun dari kualitas itu. Itu yang diuji terus sama tim ahli setiap tahunnya. Saat ini ada 28 Indikasi Geografis,” jelas Ari. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply