Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Ingin Buat Pameran Lukisan? Ini Tips dari Maestro Lukis yang Bisa Kamu Coba

Topcareer.id – Setelah menghasilkan karya, pasti ada cara-cara bagaimana karya itu bisa terpublikasi dengan baik dan bahkan mampu mencuri perhatian dalam bentuk pameran. Penentuan tema jadi salah satu unsur kunci, jika ingin karya yang dihasilkan mampu meraih perhatian publik.

Dalam proses penentuan tema pameran karya, hal pertama yang dipertimbangkan adalah isu strategis yang bakal melekat pada tema itu. Seperti yang dikatakan oleh pegiat seni rupa, I Wayan Kun Adnyana kepada TopCareer.id di Galeri Nasional, Rabu (24/1/2018).

Menurut Kun, sapaan akrabnya, tips dasar menentukan tema, yakni angkat topik yang kira-kira tengah diperbincangkan publik. Sehingga pameran karya yang telah dikonsep bisa menjadi bagian untuk memberikan alternatif-alternatif baru bagi masyarakat dalam membaca sesuatu.

“Di tahap pertama boleh belum solid (tema pameran), tapi seiring dengan proses, ketemu formula yang lebih menarik. Jadi satu tahun itu rentang yang cukup panjang, banyak isu yang bisa terjadi di masyarakat. Jadi kalau sudah ditetapkan secara solid sejak awal, lalu isunya sudah bergeser, pameran yang dibikin kurang mencuri perhatian,” jelas Kun.

Ia menilai, jika mengangkat tema yang hangat diperbincangkan, nantinya pada tahap menggaet penikmat seni akan lebih mudah. Kun menambahkan, selain penentuan tema dari topik hangat, cara gimmick juga kerap dilakukan agar publikasi bisa lebih menjangkau khalayak ramai.

“Serap dan baca fenomena umum yang terjadi di masyarakat, yang diperbincangkan jadi isu sosial, atau proyeksi, angan-angan yang disampaikan beberapa orang yang menarik jadi bisa diartukulasi. Sehingga bisa dinamai dengan cara yang berbeda.”

Ia mencontohkan, taruhlah tahun ini mau berbincang tentang seni konvensional, tentang seni grafis, seni lukis berbasis teknik grafis. Di tengah arus digitalisasi, yang kemudian kembali membaca fenomena teknik konvensional yang dirasa bisa menarik untuk disampaikan dalam karya.

“Nah, biasanya itu ada gimmick publikasi yang disebarkan, sebagai gagasan. Jadi pameran itu secara nggak langsung jadi bagian dari angan-angan ataupun perbincangan banyak orang. Gimmick itu bisa dari pihak yang memamerkan, bisa dari pelukis juga,” ujar Kun.  *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply