Topcareer.id – Idealnya, pekerjaan akan didapat oleh kandidat yang memiliki prestasi akademis baik seperti nilai IPK (indeks prestasi kumulatif) yang tinggi.
Namun, ada banyak alasan lain mengapa masih tidak diterima bekerja. Padahal kamu memiliki bekal pengetahuan yang terangkum dalam nilai IPK selama kamu kuliah.
Terkadang kandidat internal memiliki keunggulan, atau pelamar lain memiliki kolega HRD di perusahaan yang kamu lamar. Tetapi bisa juga dirimu sendiri yang membunuh peluang untuk dipekerjakan.
Melansir careers.workopolis.com, Kamis (10/10/2019) Berikut ada alasan selain kualifikasi kamu mengapa perusahaan tidak mempekerjakanmu.
Konten sosmed buruk
Perusahaan akan meng-Google profil kamu dan mencarimu di situs media sosial. Banyak perusahaan mengatakan bahwa mereka telah menolak kandidat berdasarkan apa yang mereka lihat di profil dan konten sosial media kandidat mereka.
Punya sifat tidak baik
Banyak kandidat datang ke wawancara dan mulai mengeluh tentang mantan bos atau rekan kerja mereka, menggerutu tentang pekerjaan masa lalu dan seolah-olah ini akan menunjukkan mengapa mereka termotivasi untuk pindah. Perusahaan ingin merekrut anggota tim yang optimis dan positif.
Tidak melakukan riset apa pun
Perusahaan ingin merekrut kandidat yang mengetahui tentang industri mereka dan tantangannya. Sehingga kandidat telah memikirkan cara-cara yang akan mereka lakukan untuk dapat berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan.
Bau badan
Jika kamu memasuki wawancara tepat setelah merokok, tubuh dan nafasmu akan berbau rokok, ini membuat citramu buruk. Parfum dengan bau menyengat juga bisa menjadi alasan mengapa kamu tidak disukai. Datanglah pada sesi wawancara kerja dengan bersih dan segar.
Ceroboh
Periksa ulang resume dan surat lamaranmu. Kata-kata yang disalahgunakan, kesalahan pengejaan dan kesalahan ketik, membuatnya tampak seperti kamu tidak dapat menulis dengan benar. Ini dapat mencegah kamu dipekerjakan.
Tidak punya referensi kerja
Jika kamu tidak dapat menemukan orang yang akan berbicara dengan baik tentang pekerjaan dan profesionalismemu pada perusahaan yang kamu lamar, kamu dalam masalah.
Harapan gaji tidak realistis
Tentu saja kamu tahu berapa banyak uang dan tunjangan yang ingin kamu dapatkan dari kantor baru kamu. Tetapi jika ekspektasimu tidak realistis dan tidak fleksibel, itu akan membuatmu ditolak. *
Editor: Ade Irwansyah
