Mulut istrimu, harimaumu
Apa yang dikatakan KSAD betul. Organisasi militer tak sama dengan sipil. Ada hierarki serta istri (dan keluarga) bagian dari lembaga kemiliteran. Kehidupan istri bukan lagi urusan privat, tapi bagian dari kelembagaan. Seorang istri personel militer, misalnya dari Angkatan Darat, secara otomatis jadi anggota organisasi Persit (Persatuan Istri Tentara) Kartika Chandra Kirana.
Proses kelembagaan itu bahkan sudah dimulai sebelum suami dan istri menikah. Seorang anggota TNI harus memperkenalkan calon istri kepada atasannya. Biasanya atasan yang merupakan perwira yang berdinas di bidang personalia, bisa itu Kepala Seksi Personalia (Kasipers) bila satuannya setingkat brigade atau korem, atau Asisten Personalia (Aspers) bila si anggota TNI berada di tingkat divisi infanteri atau Komando Daerah Militer (Kodam). Dan pelaporan itu bersifat hierarki dan berjenjang.
Istri juga bisa melanggengkan karier suami atau sebaliknya, menghambat karier itu. Bila sudah menikah dan kemudian tak aktif di kegiatan organisasi, bisa jadi bahan gunjingan akan berpengaruh pada karier suaminya.
Kita tahu unggahan istri-istri personel militer yang berkomentar nyinyir dan tak bersimpati telah berakibat buruk pada suami masing-masing. Di sini berlaku pepatah yang telah dimodifikas: “Mulut istrimu, harimaumu.” Buat istri anggota militer (atau PNS) sebaiknya kini berhati-hati bila mengunggah apapun di media sosial. *