Topcareer.id – Generasi Z dikenal memiliki kepercayaan diri tinggi akan kemampuan dalam bidang teknologi. Namun, ternyata hal itu belum tentu menjamin kesiapan kerja para Gen Z.
Menurut studi yang dilakukan oleh DELL Technologies, 73 persen responden Z-ers merasa bahwa literasi teknologi mereka baik dan luar biasa.
Begitu juga 52 persen responden yang percaya diri bahwa mereka memiliki keterampilan teknologi yang diinginkan perusahaan daripada keterampilan non-teknologi.
Namun, sebanyak 94 persen generasi Z ini memiliki kekhawatiran bagaimana memulai kerja. Menurut penelitian terbaru itu, Gen Z berisiko menjadi kelompok yang sulit untuk dikelola.
Di sisi lain, dari studi ini 80 persen Generasi Z tercatat ingin bekerja dengan teknologi canggih sebagai karier masa depan mereka.
91 persen dari 12.000 Generasi Z yang disurvei mengatakan bahwa teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan akan menjadi faktor dalam memilih pekerjaan. 80 persen dari mereka percaya jika teknologi dan otomatisasi akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil.
Tak hanya itu, 50 persen Gen Z juga menginginkan kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru. 45 persennya bahkan menginginkan pekerjaan yang memiliki makna dan tujuan, bukan hanya dibayar.
Berdasarkan penelitian ini, tampaknya mereka jauh lebih siap untuk masa depan yang otomatis dan bertenaga AI (artificial intelligence) di mana peran mereka adalah untuk menambah nilai, bukan melakukan tugas yang berulang seperti pendahulunya.
Editor: Feby Ferdian
