Topcareer.id – Ada banyak cara untuk bisa menjadi editor buku. Salah satunya tentu lewat jalur sekolah. Beberapa editor buku berikut ini berbagi nasihat bagaimana menjadi seorang editor buku dilansir dari laman Book Riot.
Associate Editor di Annick Press, Claire Caldwell menjelaskan ada banyak cara untuk membangun keterampilan mengedit di luar program akademik khusus penerbitan.
Coba pertimbangkan cara untuk mengasah keterampilanmu, seperti bimbingan belajar atau mengedit freelance melalui platform online. “Banyak membaca! Baca sepanjang waktu! Dan pikirkan betul apa yang kamu baca,” kata Caldwell.
Baca juga: Mau Jadi Musisi Profesional? Ini Tipsnya
Seorang penulis yang menerbitkan buku sendiri dan editor lepas menyarankan, baca buku-buku tua yang tidak diketahui siapapun untuk melihat bagaimana buku itu relevan dan ditulis ulang hari ini. Pelajari bahasa lain dan manfaatkan kekuatan menerjemahkan kata menjadi kalimat bermakna.
Sementara itu, Alvina Ling, VP/Editor-in-Chief of Little, Brown Books for Young Readers mengatakan untuk membaca sebanyak mungkin, dan baca semua jenis dan genre.
“Akrab dengan pasar. Membaca kembali. Bacalah dengan seksama. Lihat apa yang kamu perhatikan saat kedua atau ketiga kali membaca sesuatu yang mungkin tidak kamu sadari saat pertama kali membaca.”
Mari Kesselring, Managing Editor di North Star Editions menyampaikan hal yang sama, untuk terus membaca secara luas di bidang yang kamu minati. Kamu ingin mengedit buku bergambar? Baca setiap buku bergambar yang bisa kamu dapatkan.
Mulai dengan magang
Ia juga menyarankan untuk magang. Hampir semua orang yang ia kenal dalam penerbitan mendapatkan pekerjaan pertama mereka setelah magang. Jika ada sesuatu yang kamu minati saat magang, tawarkan bantuan.
“Saya mulai bekerja dalam (buku) fiksi karena saya mengajukan diri untuk membantu editor senior dengan proyek fiksi yang sedang ia kerjakan.”
Baca juga: Melirik Jurusan Optometri Sebagai Profesi Yang Menjanjikan
“Saya percaya bahwa mengedit adalah keterampilan yang kamu kembangkan dengan melakukannya. Itulah salah satu alasan mengapa magang sangat penting. Magang adalah tempat pelatihan,” ucap Kesselring.
Menjadi editor yang baik juga tentang menjadi komunikator yang solid. Kamu perlu memahami tujuan dan visi penulis untuk sebuah buku sebelum kamu bisa memberikan umpan balik.
Kamu juga harus cukup jelas sehingga penulis memahami apa yang diharapkan dalam babak edit, dan menjaga komunikasi tetap terbuka untuk menghadapi konflik atau tantangan apapun yang datang selama proses pengeditan dan seterusnya. *
Editor: Ade Irwansyah