TopCareerID

Talkhow JFW 2019: Pentingnya Visual Merchandising pada Bisnis Retail

Dok. VM

Topcareer.id – Di acara Jakarta Fashion Week 2019 (JFW), Visual merchandising Indonesia (VMID) mengadakan talkshow mengenai The Role Of Visual Merchandising on 10 Different Retail Business. Talkshow dihadiri narasumber langsung dari VMID yaitu Vany Setia, Head of VMID dan Yudita, Design & Project head of VMID.

Pada talkshow ini dibahas mengenai pentingnya bisnis retail menggunakan Visual Merchandising. Sepanjang ,tahun 2019 VMID telah menyelesaikan sekitar 300 proyek VM untuk usaha retail. Ada 10 bidang retail berbeda yang ditangani oleh VMID seperti Fashion, Beauty, Jewelry, Food & Beverages, Tour & Travel, Gadget, Dept. Store, Homewares, dan Fast Moving Consumer Goods.

VMID merupakan VM agency pertama yang berfokus pada development secara menyeluruh dari segala aspek yg dibutuhkan oleh bisnis retail. Mulai dari store visual development, people development (training untuk staff). Dalam VMID juga ada service bernama fly to visit, yang bisa melewati 50 kota sekaligus untuk mengembangkan dan juga menata produk display dari klien di luar kota.

Baca juga: Desainer Indonesia, Ai Syarif Ajak Donasi Buku di JFW 2019

Visual merchandising memiliki pengaruh besar terhadap bisnis retail. Visual merchandising merupakan cara untuk membuat tampilan produk menarik sehingga bisa memikat hati para pembeli. Tampilan yang menarik sangat penting apapun jenis produk dari sebuah brand.

Banyak pebisnis mengalami kerugian akibat produknya tidak laku. Bisa saja hal ini terjadi karena kurang memperhatikan strategi visual merchandising.

Baca juga: Barang Hilang di Toko Tekan Karyawan Alfamart, Indomaret, dll. Begini Atasinya

Ada perbedaan antara menggunakan jasa tukang dekor dengan menggunakan jasa agency VMID. Dalam VMID saat mendesain disisipkan branding di dalamnya, sedangkan dekor hanya tentang tampilan berbunga-bunga.

Visual Merchandising berbicara tentang value yang akan didapat dari desain sebuah produk. Jika visual merchandising tidak diterjemahkan dengan baik, maka orang tidak akan menghargai produk dari sebuah brand.

Saat ini VMID sedang mengerjakan rebranding project. Melakukan beberapa renovasi store yang sudah terkesan tua, VMID dituntut bagaimana bisa menampilkan kesan kebaruan dari store tersebut tanpa meninggalkan identitas lamanya. Rebranding bukan berarti kehilangan identitas brand, tetapi me-refresh kembali identitas sebuah brand. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version