TopCareerID

Trik Psikologi yang Bikin Orang Mau Beli Apa Saja Darimu

Ilustrasi. Sumber foto: Connecticut Innovations

Ilustrasi. Sumber foto: Connecticut Innovations

Topcareer.id – Larisnya penjualan produk kebanyakan berkat marketing yang baik. Tapi di samping itu, ada faktor ‘psikologi pembeli’ yang membuat penjualan laris manis.

Ada trik-trik yang bisa digunakan terkait psikologi pembeli ini. Menawarkan kopi, misalnya. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang memegang sesuatu yang hangat, itu membuat mereka lebih murah hati.

Berikut beberapa trik psikologi lainnya yang bisa membuat orang membeli apa pun,

Temukan kesamaan

“Orang ingin berurusan dengan seseorang yang mereka sukai. Tapi bukan hanya itu, mereka ingin berurusan dengan seseorang yang menyukai mereka,” kata penulis ternama Robert Cialdini, dalam laman Inc.

“Ada sebuah kepercayaan bahwa orang-orang yang menyukai mereka tidak akan membuat mereka salah.”

Isyarat visual (topi olahraga, almamater perguruan tinggi) dapat membantumu menemukan kesamaan di lantai penjualan. Untuk persiapan yang lebih dalam, manfaatkan media sosial dan LinkedIn untuk pengintaian.

“Jika mereka melihat bahwa kamu memiliki kota asal bersama, almamater, atau kecintaan terhadap lari, kamu akan tahu trik mengarahkan pembicaraan kecil ke arah itu,” kata Cialdini.

Baca juga: Profesi Sales Ternyata Menguntungkan Lho!

Ketahui langkah pembuka

Ketika para peneliti mendekati orang-orang, meminta alamat email mereka, dan memberi soda jenis baru, 33 persen orang akan mengumpulkan info.

Tetapi, ketika para peneliti pertama kali bertanya, “Apakah kamu menganggap dirimu berjiwa petualang?” hampir 76 persen orang akan memberikan alamat email mereka.

“Pertanyaan saluran tunggal semacam ini, secara signifikan meningkatkan persentase orang yang menyebut diri mereka suka berpetualang. (Pertanyaan ini) membuat mereka sangat rentan terhadap permintaan yang selaras,” kata Cialdini.

Tarik kekuatan dari kelemahan

Menunjukkan kekurangan menghasilkan poin, semakin cepat melakukannya, semakin baik.

“Orang-orang terkejut ketika kamu menyebutkan kelemahan, dan itu meyakinkan mereka tentang kepercayaanmu. Mereka akan mempercayai lebih dalam apa pun yang terjadi selanjutnya ” Cialdini menjelaskan.

Jual limited (kelangkaan)

Otak kamu panik ketika tahu produk sudah tinggal sedikit. Itulah yang membuat konsumen lebih mungkin untuk membeli. “FOMO (Fear of missing out)  itu nyata,” kata Cialdini.

Apa pun yang memainkan ketakutan itu, seperti penawaran waktu terbatas, dapat memicu rasa urgensi dan dorongan untuk membeli.

Baca juga: Pendapatan Sales Kartu Kredit Menggiurkan, Tertarik?

Jangan sebut pesaing

Jangan menyebut pesaing kepada brand lain yang sudah kamu pelajari dengan baik.

“Ada keuntungan substansial untuk sebuah merek ketika konsumen fokus pada brandnya secara terpisah dari para pesaingnya,” kata Cialdini.

Bahkan, ketika kamu meminta orang untuk mempertimbangkan produk tertentu, niat mereka untuk membeli secara alami meningkat.

Tetapi ketika mereka mempertimbangkan produk itu setelah menyebutkan apa yang ditawarkan pesaing, dorongan untuk membeli barang merosot.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version