Topcareer.id – Masyarakat geger dengan pemberitaan bom bunuh diri yang terjadi di Polresta Medan pada tadi pagi Rabu (12/11/2019). Dilihat dari rekaman CCTV yang beredar, pelaku menggunakan jaket salah satu penyedia jasa ojek online.
Pihak kepolisian kemarin mengatakan pelaku menggunakan jaket ojek online sebagai bentuk penyamaran. “Itu penyamaran, tadi saya sudah sampaikan status yang bersangkutan adalah mahasiswa atau pelajar,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo dikutip media.
Sementara itu, media juga mendapati keterangan Ketua Garda Regional Sumatera Utara (Sumut) Joko Pitoyo. Joko mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Medan merupakan pengemudi ojol Grab yang sudah diputus mitra sejak 2018. Informasi itu, katanya, didapat dari Satuan Tugas (Satgas) Grab yang ada di Medan.
Baca juga: Ini Penjelasan Co-CEO Gojek Terkait Pengunduran Diri Nadiem Makarim
Jaket ojol, beserta helmnya, dijual resmi oleh penyedia jasa ojol begitu pengemudi disetujui jadi mitra. Namun, seperti kita ketahui pula, kini marak jaket serta helm ojek online yang diperjual belikan secara bebas. Kita dapat jumpai baik dipinggir jalan maupun di toko online seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan lainnya.
Di Tokopedia, jaket kita bisa membelinya dari harga Rp 95 ribu sampai ada yang menjual Rp 180 ribu. Sedangkan untuk helm dibandrol seharga Rp 60 ribu sampai Rp 150 ribu.
Ledakan bom bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 08.45 WIB menewaskan pelaku dan mengakibatkan 1 orang polisi dan 6 orang lainnya terluka. Saat ini identitas diduga pelaku terungkap bernama Rabbial Muslim Nasution. *
Editor: Ade Irwansyah