TopCareerID

Ini Bahaya Gaya Kepemimpinan Mikro Manajemen

Dok. Process Street

Topcareer.id – Manajemen mikro adalah gaya manajemen di mana seorang manajer terus menerus mengamati, mengendalikan, dan mengingatkan pekerjaan bawahan atau karyawannya.

Mikro manajemen umumnya dianggap memiliki konotasi negatif, terutama karena fakta bahwa gaya kepemimpinan ini menunjukkan kurangnya kebebasan di tempat kerja dan membuat karyawan lebih tertekan.

Mengutip pluralsight.com, berikut ini bahaya dari mikro manajemen yang perlu diketahui agar bisa dihindari.

Baca juga: Ingin Menjadi General Manager Hotel? Baca Ini Dulu

Kehilangan kendali
Ketika pimpinan menjalani mikro manajemen pada staf nya, alat manajemen yang ia miliki menjadi sangat menyempit, sampai satu-satunya alat yang ia miliki hanyalah kontrol. Nah, ketika itu menjadi satu-satunya alat manajemen, biasanya seorang pemimpin justru akan menjadi “kehilangan kontrol”. Penting untuk menyadari bahwa ada banyak gaya manajemen yang valid untuk dilakoni. Setiap anggota staf akan bereaksi berbeda terhadap masing-masing gaya manajemen.

Kehilangan kepercayaan
Mikro manajemen pada akhirnya akan merusak kepercayaan. Staf tidak akan lagi melihat atasannya sebagai manajer, tetapi sebagai orang zalim. Keinginannya memperkuat stafnya hanya lewat satu-satunya hal yakni pekerjaan. Tindakan menghancurkan ini merusak kepercayaan yang sudah ada antara karyawan dan manajer.

Karyawan jadi ketergantungan pada atasan
Setelah dikelola secara mikro manajemen, staf akan mulai bergantung pada atasan daripada memiliki kepercayaan diri untuk melakukan tugas sendiri. Mikro manajemen membuat tim merasa seperti mereka tidak bisa lagi menangani pekerjaan tanpa bimbingan terus-menerus dari atasan. Gaya manajemen ini membuat keterampilan, bakat, dan wawasan karyawan jatuh ke pinggir jalan. Mereka hanya akan tahu untuk melakukan hal yang diperintahkan saja.

Baca juga: 5 Tipe Bos yang Harus Kamu Ketahui

Kelelahan sendiri
Kelelahan selalu berbahaya dalam pekerjaan apa pun. Dan jangan lupa, kelelahan bisa menginfeksi para bawahan. Mikro manajemen tidak hanya buruk bagi karyawan, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental atasan. Luangkan waktu untuk mundur, bernafas, dan sadari bahwa para staf bisa menangani tugasnya tanpa terus menerus dipandu.

Turnover tinggi
Kebanyakan orang tidak senang dengan mikro manajemen. Ketika karyawan dikelola dengan gaya mikro manajemen, mereka kebanyakan akan resign. Harus terus menerus melatih dan mengawasi staf tidak hanya merampas kebebasan kerja mereka, ini juga akan menghancurkan semangat para staf.

Kurangnya otonomi
Dengan mikro manajemen karyawan akan mulai merasa kehilangan otonomi mereka. Ketika ini terjadi, mereka perlahan-lahan akan kehilangan keinginan untuk melakukan apa pun kecuali apa yang atasan perintahkan. Kurangnya otonomi akan memadamkan perkembangan karyawan. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version