TopCareerID

Mengapa Banyak Milenial Tidak Betah Bekerja Lebih dari 2 Tahun?

Ilustrasi kantor milenial. Sumber foto: Parade.com

Ilustrasi kantor milenial. Sumber foto: Parade.com

Topcareer.id – Menurut survey terbaru dari Deloitte, rata-rata milenial memiliki kecenderungan untuk berpindah-pindah kerja dan hanya betah bekerja selama sekitar dua tahun pada satu perusahaan.

Mengutip Independent.co.uk, Selasa (19/11/2019) Deloitte mensurvei 10.455 milenial yang lahir antara 1983 dan Desember 1994 dari 36 negara. Survey menemukan jawaban mengenai karyawan tetap berusia milenial untuk setia dan apa yang mendorong mereka untuk mencari pekerjaan di tempat lain.

Hasilnya, 43 persen dari generasi milenial berencana untuk meninggalkan pekerjaan mereka saat ini dalam waktu dua tahun. Hanya 28 persen yang berencana untuk bertahan lebih dari lima tahun.

Baca juga: 50 Persen Milenial Resign karena Kesehatan Mental

Generasi milenial merasa lebih tertekan di tempat kerja daripada rekan yang lebih tua. Gaji merupakan hal yang membuat milenial sering berganti perusahaan. Namun selain itu ada banyak faktor lain juga berperan dalam memengaruhi pengambilan keputusan milenial.

Menurut survei, milenial yang bekerja di organisasi sektor swasta besar telah kehilangan kepercayaan pada etika organisasi selama setahun terakhir. Dari hal yang dirasakan ini, ada penurunan 17 persen pada responden yang percaya bahwa perusahaan berperilaku dengan cara yang etis. Dan peningkatan 16 persen pada milenial yang percaya perusahaan mereka hanya fokus pada agenda mereka sendiri daripada mempertimbangkan karyawannya.

Walau demikian, masih ada 44 persen generasi milenial yang masih memiliki keyakinan pada kemampuan perusahaan mereka untuk melakukan perubahan dan memberi dampak positif yang berarti bagi karyawan.

Karyawan Millenial akan meninggalkan tempat kerja jika mereka tidak mempertimbangkan faktor sosial dan etika. Kaum milenial ingin bekerja untuk perusahaan yang meningkatkan kesejahteraan, sedangkan 51 persen melaporkan mereka percaya prioritas nomor satu perusahaan mereka adalah menghasilkan laba.

Yang perlu diperhatikan pemimpin perusahaan

Menurut Punit Renjen, CEO Deloitte Global: “Hasil survei tahun ini menunjukkan bahwa perubahan sosial, teknologi, dan geopolitik yang cepat pada tahun lalu telah berdampak pada pandangan bisnis generasi milenium dan Gen Z, dan ini harus menjadi perhatian para pemimpin perusahaan di manapun.

Baca juga: Ingin Kaum Milenial Setia dengan Perusahaan? Lakukan 4 Cara Ini

Perusahaan perlu mengidentifikasi cara di mana mereka dapat memberi dampak positif pada milenial yang bekerja untuk mereka dan fokus pada isu seperti fleksibilitas jika mereka ingin mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan pekerja milenial dan pekerja Gen Z.

Ada sejumlah faktor yang diharapkan karyawan milenial dari tempat kerja mereka. Pada dasarnya, jika perusahaan ingin menjaga agar karyawan milenial dan Gen Z tidak pergi dalam waktu dua tahun, pengabdian mereka pada tempat kerja, serta fokus pada gaji dan budaya kerja mereka, sangat penting untuk dipertimbangkan. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version