TopCareerID

Cara Mengubah Keluhan Menjadi Hal Positif

Ilustrasi. Dok. Moneytalknews

Topcareer.id – Mengeluh soal pekerjaan memang kadang bikin perasaan lega. Tapi, tetap saja mengeluh tidak baik dilakukan, apalagi kalau terus-terusan. Ada cara yang bisa kamu lakukan agar aktivitas mengeluh ini bisa dikontrol.

Penulis buku Emotional Intelligence 2.0 & President at TalentSmart, Dr. Travis Bradberry dalam laman LinkedIn-nya menulis bahwa ada dua hal yang bisa dilakukan ketika merasa perlu mengeluh.

Yang pertama adalah menumbuhkan sikap bersyukur. Ketika kamu merasa ingin mengeluh, alihkan perhatian ke sesuatu yang kamu syukuri. Meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang kamu syukuri bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, itu juga mengurangi hormon stres kortisol sebesar 23 persen.

Baca juga: Punya Bos Workaholic? Begini Mengatasinya Agar Kamu Tidak Stres

“Penelitian yang dilakukan di University of California, Davis, menemukan bahwa orang yang bekerja setiap hari untuk menumbuhkan sikap syukur mengalami peningkatan suasana hati dan energi dan kecemasan yang jauh lebih sedikit karena tingkat kortisol yang lebih rendah,” tulis Dr. Travis.

Hal kedua yang dapat dilakukan  adalah terlibat dalam pkeluhan yang berorientasi solusi. Anggap itu mengeluh dengan tujuan.

Tips berkeluh kesah yang berorientasi pada solusi:

– Memiliki tujuan yang jelas

Sebelum mengeluh, ketahui hasil apa yang kamu cari. Jika tidak dapat mengidentifikasi tujuan, ada peluang bahwa kamu hanya ingin mengeluh untuk kepentingan sendiri.

– Mulailah dengan sesuatu yang positif

Kelihatannya sulit memang untuk memulai keluhan dengan pujian, tetapi memulai dengan yang positif akan membantu orang lain untuk tidak bersikap defensif. Misalnya, sebelum meluncurkan keluhan tentang layanan pelanggan yang buruk, kamu dapat mengatakan sesuatu seperti, “Saya sudah lama menjadi pelanggan dan selalu senang dengan layanan Anda ….”

Baca juga: Tiga Cara agar Stres Kantor Tak Terbawa ke Rumah

– Lebih spesifik

Cukup atasi situasi saat ini dan coba untuk lebih sespesifik mungkin. Daripada mengatakan, “Karyawanmu bersikap kasar kepada saya,” jelaskan secara spesifik apa yang dilakukan karyawan itu sehingga tampak kasar.

– Akhiri dengan positif

Jika kamu mengakhiri keluhan dengan, “Saya tidak akan pernah berbelanja di sini lagi,” orang yang mendengarkan tidak memiliki motivasi untuk menindaklanjuti keluhan. Dalam hal ini, kamu hanya melampiaskan, atau mengeluh tanpa tujuan.

Coba nyatakan kembali tujuanmu, serta harapan bahwa hasil yang diinginkan dapat tercapai, misalnya, “Saya ingin menyelesaikan ini sehingga kami dapat menjaga hubungan bisnis kami tetap utuh.” *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version