Topcareer.id – Berada di Indonesia lebih dari 30 tahun, Hammer akui kini mengubah desain fesyen yang dijualnya mengikuti selera kaum milenial.
Mulai dari desain polo shirt, kaos, kemeja, outer, celana, jaket, hoodie, dan lainnya. “Lebih colourfull, lebih cerah, semua kita ubah. Desain baju, konsep store, material atau bahan, mengikuti selera milenial,” ujar Shan Khoda, General Manager PT Warna Mardhika, di Grand Opening Store Hammer di Supermall Karawaci, Kabupaten Tangerang, Sabtu (30/11/2019).
Menurutnya, selera milenial sangat lah beragam. Ada yang penyuka desain yang simpel, dengan warna cenderung nude. Juga ada yang penyuka desain colourfull, banyak pola, gambar,dan sebagainya.
Meski begitu, bagi mereka yang sudah mengenal merk fesyen ini sejak era akhir 80-an dan 90an, dimana Hammer terkenal dengan polo shirt dengan motif strip-nya, masih tetap akan menemukannya.
“Sehingga, kami masih bisa mengikuti selera milenial, tanpa menghilangkan identitas Hammer di masanya,”ujar Shan.
Gaya hidup milenial yang menginginkan kemudahan bertransaksi pun coba diikuti Hammer. Dimana dalam beberapa bulan ini, dibuka transaksi belanja online melalui aplikasi resminya.
Shan pun menargetkan, setahun kemudian, transaksi melalui belanja online ini bisa memenuhi target 20 persen dari transaksi offline.
“Baru beberapa bulan saja respon online sangat baik, jadi kami optimis untuk transaksi ke depannya akan terus berkembang,”ujarnya.
Potongan harga serba Rp 50 ribu
Sementara, dalam pembukaan store terbarunya di Supermall Karawaci, Hammer bagi-bagi promo potongan harga ditiap transaksi pelanggannya. Mulai dari bagi-bagi kaos gratis bagi para pengunjung yang bertransaksi senilai Rp 300 ribu.
Potongan harga 20 sampai 50 persen, bagi-bagi voucer Rp 100 ribu secara gratis pada pelanggan, hingga pengundian belanja serba Rp 50 ribu.
Itu untuk lucky draw, bebas pilih produk Hammer. 10 orang yang beruntung, bebas pilih produk apa saja dengan membayat Rp 50 ribu saja,” ujar Shan.
Alhasil, store baru tersebut ramai diserbu para pembeli. Seperti Caroline, yang mengaku awalnya tidak tahu ada program serba murah dari Hammer ini.
“Niatnya makan siang saja di mal, ada penawaran Hammer segini murahnya, ya sudah sekalian saja beli untuk suami dan saya,” ujarnya.
Caroline pun mengakui ada desain fesyen yang berubah untuk Hammer. “Dulu kan cenderung monoton, kalau lihat papah saya pakai, tapi sekarang ngikutin jaman yang saya lihat, makanya saya ikut-ikutan suami,”katanya.