TopCareerID

Nyeri Punggung di Tempat Tidur, Bagaimana Mencegahnya?

Ilustrasi (dok. Harvard Health)

Topcareer.id – Tidur sepatutnya menjadi aktivitas menyenangkan. Sebab, tidur adalah saat kita mengistirahatkan tubuh setelah lelah beraktivitas seharian.

Setelah tidur lelap, kita diharapkan bangun dengan keadaan segar dan siap beraktivitas kembali.

Namun, apa jadinya alih-alih bangun dalam keadaan segar bugar, kamu malah terbangun dalam keadaan nyeri punggung dan leher. Kita seringkali menyebut rasa nyeri itu akibat “salah bantal.” Duh, sebetulnya tak adil menyalahkan bantal akibat nyeri punggung dan leher saat bangun tidur. Sebab, memang bukan bantal yang salah. Lantas, salah siapa?

Baca juga: Bagaimana Kualitas Tidur Pengaruhi Kepemimpinan

Kalau mau jujur sih, salah kita sendiri. Nyeri di punggung umumnya diakibatkan karena berada pada posisi asimetris dalam waktu terlalu lama. Saat tubuh berada pada posisi yang sama untuk waktu yang lama, tubuh secara alami biasanya beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Otot-otot akan meregang sampai mendapatkan posisi nyaman. Masalahnya, tubuh tidak bisa serta merta berada dalam posisi baru dengan segera. Jadi, saat badan berubah posisi, otot beradaptasi dengan posisi baru atau bahkan gagal beradaptasi dan ujugnya bagian tubuh yang itu menimbulkan nyeri. Hal ini berlaku juga dengan nyeri punggung, pundak, atau leher saat bangun tidur.

Nyeri punggung, pundak, atau leher saat bangun tidur bisa diidentifasi penyebabnya karena dua hal:

Baca juga: Berapa Lama Orang Sukses Tidur?

1.Rasa nyeri yang muncul tak lama saat hendak tidur.

Dalam kasus ini, posisi atau tempat tidur kamu bukan penyebab masalah sakit punggung. Melainkan, bagian belakang kamu misalnya sudah terluka atau sakit. Nah, seringkali rasa sakit lebih terasa di malam hari ketika pergi tidur, ketimbang siang hari saat beraktivitas.

Dalam kasus ini, posisi atau tempat tidur kamu bukan penyebab masalah sakit punggung. Melainkan, bagian belakang kamu misalnya sudah terluka atau sakit. Nah, seringkali rasa sakit lebih terasa di malam hari ketika pergi tidur, ketimbang siang hari saat beraktivitas.

Sebab, peradangan dan bengkak yang ditimbulkan oleh luka tersebut, misalnya, akan lebih terasa saat tubuh yang luka melakukan proses penyembuhan. Saat hendak tidur pula, biasanya tak banyak gangguan, hingga rasa nyeri semakin terasa.

2. Rasa nyeri yang muncul setelah bangun tidur.

Rasa nyeri ini ditimbulkan karena posisi tidur yang salah. Rasa nyeri akan sangat terasa begitu bangun tidur dan lama-lama hilang sendiri setelah semakin banyak beraktivitas. Jika ingin terbebas dari rasa nyeri punggung, pundak, atau leher saat banun tidur, solusinya hanya menubah posisi tidur atau mengganti tempat tidur.

Posisi tidur yang baik

Posisi tidur yang tidak menimbulkan sakit saat bangun adalah tidur berganti-ganti posisi ke kanan dan ke kiri.

Bila kamu merasa nyaman dengan tidur miring, sebaiknya miringkan badan ke arah kanan. Posisi tidur miring yang terbaik adalah “cara tidur bayi” yaitu dengan punggung melengkung dan kaki sedikit menekuk ke arah dada.

Baca juga: Insomnia? Jangan Makan dan Minum Ini Menjelang Tidur

Posisi ini mengurangi tekanan pada tulang punggung, memudahkan pernafasan, dan membebaskan organ-organ tubuh. Gunakan bantal yang sedikit keras di bawah kepala dan leher untuk mengurangi tekanan di pundak. Sisipkan bantal di antara kedua kaki agar tumpuan badan tidak terlalu berpusat di pinggul dan menimbulkan pegal-pegal.

Sementara itu, tidur telentang sangat baik bila kamu memiliki nyeri punggung. Menyisipkan bantal di bawah dengkul kaki bermanfaat untuk mengurangi beban punggung bagian bawah.

Jika kamu sudah tidur dengan baik, namun tetap banun dengan nyeri punggung, pundak, atau leher, bisa jadi masalahnya ada pada tempat tidur. Umumnya, sebuah kasur pegas yang berumur di atas 3-4 tahun akan semakin kurang kemampuannya menahan berat tubuh kita. *

Exit mobile version