Topcareer.id – Cambridge School Conference 2019 yang digelar pada 9-10 Desember 2019 di Bali bahas tantangan terdepan pendidikan, termasuk inovasi pembelajaran dan pemberdayaan guru.
Konferensi ini mengangkat tema “Mengevaluasi Dampak: Seberapa Efektif Praktik di Sekolah dan Ruang Kelas Kita?”
Tahun ini Indonesia terpilih sebagai tuan rumah konferensi yang digelar oleh Cambridge Assessment International Education, dan menghadirkan perwakilan 271 sekolah dari 37 negara Asia Pasifik, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan.
Menurut Ben Schmidt, Regional Director Southeast Asia & Pacific, Cambridge Assessment International Education, konferensi ini menghadirkan pembicara-pembicara yang memantik pemikiran dan menyuguhkan solusi inovatif yang dapat diterapkan oleh sekolah-sekolah dan para pengajar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Deregulasi dan Debirokratisasi Sistem Pendidikan Jadi Angin Segar buat Guru
“Di sini, kami memiliki fokus yang kuat pada masa depan: apa artinya bagi pelajar dan guru dari seluruh dunia, dan bagaimana Cambridge International dapat mendukung mereka. Saya rasa kualitas diskusi dan wawasan dalam konferensi ini mencerminkan dukungan kuat yang tersedia secara khusus di sekolah-sekolah Cambridge,” kata Ben dalam keterangan pers yang diterima Topcareer.id.
Pada hari pertama konferensi, Director of Research and Evaluation at Evidence Based Education, Rob Coe dari Inggris, membahas bagaimana menyusun pendekatan berbasis data untuk pengajaran yang baik.
Dr. Gerard Calnin dari Education University of Hong Kong berbagi soal bagaimana menggunakan evaluasi sekolah dan guru guna memaksimalkan peluang pertumbuhan untuk sekolah, guru, dan pelajar.
Pada hari kedua konferensi, Dr. Liz Taylor, konsultan pendidikan dan mantan dosen di Universitas Cambridge, Inggris, akan memperkenalkan konsep “riset praktisi” untuk mendukung para guru dalam berintrospeksi dan menilai secara kritis praktik mengajar mereka.
Baca juga: Guru, Tantangan Dunia Pendidikan di Indonesia Menurut Pakar
“Visi baru pemerintah Indonesia untuk masa depan pendidikan sejalan dengan tema-tema yang diusung Cambridge Schools Conference,” ujar Dianindah Apriyani, Senior Country Manager Indonesia, Cambridge Assessment International Education.
“Konferensi ini mendorong pemikiran kritis dan keterlibatan sosial antara para pengajar dari Indonesia dan dari seluruh dunia, dengan tujuan menemukan cara-cara yang inovatif untuk meningkatkan praktik mengajar kami,” lanjutnya.
Cambridge International bagian dari Universitas Cambridge, Inggris, beroperasi di 160 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Komunitas sekolah Cambridge berkembang signifikan dari 180 menjadi 218 sekolah dalam dua tahun terakhir. *
Editor: Ade Irwansyah