Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Mengenal Skizoid Dan Tanda-Tandanya

Introvert memiliki kekuatan yang bisa memajukan karier.Ilustrasi. Sumber foto: hrdailyadvisor.blr.com

Topcareer.id – Gangguan kepribadian skizoid adalah salah satu dari sekelompok kondisi yang disebut “Cluster ‘A'” atau gangguan kepribadian eksentrik.

Orang dengan kelainan ini sering tampak aneh atau ganjil. Mereka juga cenderung jauh, terpisah, dan acuh tak acuh terhadap hubungan sosial.

Orang dengan gangguan kepribadian skizoid umumnya lebih menyukai aktivitas menyendiri dan jarang mengekspresikan emosi yang kuat.

Dikutip dari webmd.com, Jumat (13/12/2019), mereka cenderung memilih pekerjaan yang memungkinkan untuk bekerja sendiri, seperti petugas perpustakaan, atau pekerja laboratorium.

Apa penyebab skizoid? Sedikit yang diketahui tentang penyebab gangguan kepribadian skizoid, tetapi genetik dan lingkungan diduga sangat berperan.

Beberapa pakar kesehatan mental berspekulasi bahwa masa kanak-kanak yang suram berkontribusi pada perkembangan gangguan tersebut.

Baca juga: Introvert bukan Antisosial, Ini Perbedaan yang Kamu Harus Tahu

Orang dengan gangguan kepribadian skizoid seringkali tertutup, mengatur hidup mereka untuk menghindari kontak dengan orang lain.

Banyak dari mereka yang tidak pernah menikah atau mungkin terus hidup dengan orang tua mereka sebagai orang dewasa. Ciri umum lain dari orang dengan gangguan skizoid termasuk berikut ini:

  • Mereka tidak menginginkan atau menikmati hubungan dekat, bahkan dengan anggota keluarga.
  • Mereka memilih pekerjaan dan kegiatan sendiri, namun masih bisa menikmati beberapa kegiatan, termasuk seks.
  • Mereka tidak memiliki teman dekat.
  • Mereka mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain.
  • Mereka acuh tak acuh terhadap pujian atau kritik.
  • Mereka menyendiri dan menunjukkan sedikit emosi.
  • Mereka suka melamun atau menciptakan fantasi batin yang kompleks.

Orang dengan gangguan kepribadian ini jarang mencari perawatan, karena pikiran dan perilaku mereka umumnya tidak menyebabkan mereka tertekan.

Psikoterapi atau konseling merupakan bentuk perawatan yang paling sering digunakan. Pengobatan kemungkinan akan fokus pada peningkatan keterampilan untuk interaksi sosial, komunikasi, dan harga diri.

Editor: Feby Ferdian

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply