TopCareerID

Sedang Cari Pasangan Hidup? Kenali Dulu 5 Ciri Pria Pelaku KDRT

Ilustrasi kekerasan seksual di tempat kerja

Ilustrasi. (dok. Loss Prevention Magazine)

Topcareer.id – Kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT menjadi mimpi buruk bagi setiap wanita. Stigma lemah dan rapuh yang acapkali dilekatkan pada wanita menjadi pemicu hadirnya tindak kekerasan oleh pria. Tak sedikit korban jiwa melayang akibat cekcok dengan pasangan. Kenangan indah masa pacaran seolah tak lagi terulang pasca menikah.

Kamu tak perlu khawatir, pria yang “berbakat” menjadi pelaku KDRT dapat diketahui sejak dini. Jika kamu mengendus ciri-ciri ini pada pasangan kamu, segera ambil tindakan pencegahan sebelum terjebak dalam konflik panas.

Sering mencemooh
Pria yang berbakat menjadi pelaku KDRT biasanya sering melontarkan hinaan pada pasangannya. Sebutan “gendut”, “pendek” dan lainnya, awalnya memang terdengar seperti candaan. Namun jika pasangan menyebut kamu dengan julukan ini sambil memasang wajah sinis atau melecehkan, sebaiknya berhati-hati.

Baca juga: 5 Sisi Negatif Pacaran dengan Rekan Sekantor

Merendahkan pasangan
Pelaku KDRT juga seringkali merendahkan pasangannya dan menganggap dirinya sebagai raja yang harus dilayani seorang jongos. Dimintai membuatkan segelas kopi memang wajar. Tapi kalau sambil membentak dan berteriak-teriak, namanya kurang ajar.

Menganggap pasangannya tidak berguna
Pria yang patut dicurigai sebagai pelaku KDRT acapkali menganggap pasangannya tak berguna dan tak bisa apa-apa. Dia seringkali bersikap angkuh seolah-olah semua hal dapat dilakukannya tanpa bantuan kamu. Lebih bahaya lagi jika pria mulai membandingkan pasangannya dengan wanita lain.

Baca juga: Punya Pacar Sekantor? Lakukan Ini Supaya tak Hambat Karier

Membungkam
Pasangan kamu seringkali tak memberi kesempatan untuk bicara dan berpendapat? Kamu patut waspada karena ini juga termasuk ciri-ciri pria berotak kekerasan. Pria dengan ciri seperti ini selalu ingin melakukan apapun sesuai keinginannya dan menganggap pendapat pasangannya tidak penting. Untuk yang satu ini, cukup sulit untuk dikendalikan, karena biasanya dia tak ingin mendengar nasihat orang lain.

Kekerasan verbal
Pertengkaran memang bumbunya rumah tangga. Tapi jika disertai kata-kata kasar yang tak seharusnya diucapkan, malah akan memperparah konflik yang ada. Jika pasangan mulai melontarkan kata-kata kasar, kotor, hingga ancaman, segera ambil tindakan. Kekerasan verbal merupakan pintu gerbang dari kekerasan fisik.

Jika pasangan mulai mengasari kamu, nasehati dengan perlahan. Gunakan kata-kata yang halus dan buat suasana menjadi santai. Ungkapkan semua kekesalan kamu atas perlakuannya. Tapi jangan sampai sesi curhat ini menyulut konflik baru, ya. * Diolah dari berbagai sumber.

Exit mobile version