Topcareer.id – Kamis (17/1/2019) lalu, Mozilla, salah satu perusahaan pembuat peramban terbesar menendang 70 karyawan dari perusahaannya.
CEO sementara Mozilla, Mitchell Baker menyebut angka tersebut masih bisa berubah. Perusahaan yang saat ini memiliki 1.000 karyawan di seluruh dunia itu masih melihat bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi pekerjaan mereka di Inggris dan Perancis.
Dilansir dari Techcrunch.com, Kamis (16/1/2020), PHK tersebut terjadi lantaran lambatnya peluncuran produk-produk baru yang bisa menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
“Kamu mungkin ingat bahwa kami diharapkan memperoleh pendapatan pada 2019 dan 2020 dari produk berlangganan baru, serta pendapatan yang lebih tinggi dari sumber di luar pencarian. Namun, hal ini tidak terjadi, ” tulis Baker dalam memonya.
Baca juga: Pilih Dipecat atau Berbisnis di Umur 35
Ia juga mengatakan, peningkatan gaji setiap tahunnya, bonus dan biaya lain membuat mereka melakukan peghematan yang cukup besar di seluruh lini perusahaan. Ini jugalah yang membuat mereka harus mengambil keputusan sulit, yaitu mengurangi tenaga kerja yang ada.
Baker menegaskan, nantinya karyawan yang terkena PHK akan mendapat kompensasi yang sepadan dan juga rekomendasi tempat untuk bekerja.
Sebagai penutup, ia meminta agar semua orang di perusahaan tersebut melakukan apapun yang dapat dilakukan, termasuk saling mendukung dalam masa yang sulit ini.
