Topcareer.id – Menjadi tech recruiter bukanlah pekerjaan mudah. Kamu akan memiliki beragam tantangan yang perlu dipecahkan untuk mendapatkan kandidat yang sempurna.
Dikutip dari quora.com, Jumat (17/01/2020), ada 2 tantangan utama bagi seorang tech recruiter.
Menemukan kandidat terbaik ketika tingkat pengangguran di bidang IT rendah
Tech recruiter harus bisa mengikat kandidat di saat yang tepat. Seperti ketika kontrak berakhir atau ketika mereka sedang mempertimbangkan untuk pindah kerja dari perusahaan mereka.
Masalah ini juga berkorelasi langsung dengan keterampilan kandidat. Jika kamu mencari orang dengan pengalaman 1-3 tahun, kamu bisa mengunggah pekerjaan itu di beberapa web perekrutan online, mendapatkan 25-50 lamaran masuk dan mendatangkan 3-5 kandidat terbaik untuk wawancara. Tidak diperlukan perekrut dari luar untuk peran itu.
Namun, jika kamu membutuhkan seorang master senior software engineer dengan pengalaman dalam teknologi tertentu, posting online tidak akan efektif, kamu harus membuat anggaran pengeluaran lebih besar untuk membayar bantuan dari pihak luar seperti head hunter. Itu pun belum tentu kamu akan mendapat spesifikasi 100% sesuai dengan yang kamu inginkan.
Sulit mencocokkan kandidat yang sesuai dengan pekerjaan yang tepat
Relatif mudah untuk menyaring kata kunci dalam lowongan kerja, tetapi sering kali lamaran masuk tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Banyak tech recruiter yang terkendala masalah ini.
Sebagian tech recruiter yang baik memiliki pemahaman tentang keterampilan yang dibutuhkan di sebagian besar bidang ini. Tetapi perlu diingat, pekerjaan mereka bukan untuk bekerja dalam peran IT saja, tetapi juga untuk mengidentifikasi jenis-jenis kandidat dan mencocokkannya dengan kebutuhan dan budaya perusahaan.
