Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

11 Cara Pencegahan Diri dari Virus Corona bagi Traveler

Ilustrasi. (dok. WorldlyAdventurer)

Topcareer.id – Virus corona yang mewabah di Wuhan, kota terpadat di China sejak dua minggu lalu kini kian gemparkan dunia. Apalagi virus baru itu sudah menyebar ke beberapa provinsi di China dan luar negeri, termasuk Amerika Serikat, Thailand, dan Kore Selatan.

Ini tentu membuat khawatir para pelancong atau business traveler yang sering bepergian ke luar negeri. Dilansir dari Business Insider, virus ini telah membunuh 17 orang dan menginfeksi lebih dari 470 orang di China hingga Rabu (22/1/2020) kemarin.

Dalam laman USA Today, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan beberapa saran bagi yang sering traveling dengan pesawat untuk menghindari virus corona ini.

Baca juga: Wabah Virus Misterius di Wuhan, China. Apa yang Harus Kamu Lakukan?

1. Mencuci tangan

CDC menyarankan untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. CDC mengatakan itu adalah tindakan pengendalian infeksi yang paling penting. Langkah ini juga masuk daftar pertama untuk mencegah penyebaran penyakit pada pesawat komersial.

2. Bawalah pembersih tangan

CDC merekomendasikan untuk membawa pembersih tangan berbahan dasar alkohol (setidaknya 60% alkohol), antisipasi jika air tidak ada.

3. Kontak tangan  

Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci, CDC memberi tahu awak pesawat dan penumpang. “Tidak ada obat untuk virus ini. Jika ada vaksin, itu akan memakan waktu bertahun-tahun,” kata Adrian Hyzler, kepala petugas medis di Healix International, dalam laman Business Insider.

4. Ventilasi udara

Biarkan ventilasi di dekat kursi terbuka untuk meningkatkan sirkulasi udara. Analis frequent flier dan travel Henry Harteveldt dari Atmosphere Research di San Francisco mengatakan ia mengarahkan lubang terbuka untuk menghembuskan udara di setiap penerbangan.

5. Bersihkan benda yang akan kamu sentuh

Selama traveling kamu akan menyentuh benda-benda yang kemungkinan besar sudah disentuh banyak orang. Maka, misalnya, bersihkan sandaran tangan dan meja nampan dengan tisu sanitasi dan bawa tisu untuk membuka pintu kamar mandi.

Baca juga: Hindari Makan Tiram dan Kerang Mentah. Ini Bahayanya

6. Masker wajah

Bawalah masker wajah jika duduk di sebelah seseorang yang batuk atau bersin. Harteveldt mengatakan itu menjadi rutin bagi banyak penumpang setelah epidemi SARS pada tahun 2003. CDC merekomendasikan kru penerbangan menggunakannya saat menangani penumpang yang sakit dengan gejala pernapasan.

7. Pilih tempat duduk dekat jendela

Itu di antara rekomendasi dari studi yang diterbitkan pada Maret 2018 tentang bagaimana virus pernapasan menyebar di pesawat.

8. Minta bantuan pramugari

Tanyakan kepada pramugari apakah mungkin untuk berpindah tempat duduk untuk menjauh dari penumpang yang sakit. Studi bulan Maret yang sama menemukan bahwa penumpang dalam dua kursi atau deretan penumpang dengan penyakit pernapasan memiliki kemungkinan 80% atau lebih besar untuk sakit, CNN melaporkan.

9. Bantulah teman sesama traveler dan jangan terbang ketika kamu sakit

CDC merekomendasikan wisatawan untuk tinggal di rumah minimal 24 jam setelah demam mereda. Tapi bagaimana dengan biaya perubahan tiket pesawat? Dua cara potensial yang bisa dilakukan, yakni: membeli asuransi perjalanan ketika memesan tiket atau dengan ramah menjelaskan situasi kepada perwakilan layanan pelanggan maskapai.

10. Jika bepergian ke China, jauhi binatang hidup

Meskipun para ilmuwan telah melacak virus Wuhan ke pasar makanan laut lokal dengan hewan hidup, mereka belum yakin hewan mana yang menyebarkan virus ke manusia.

“Sejak SARS, ada seruan untuk meningkatkan atau menutup pasar hewan hidup di China. Ada banyak hal buruk yang belum kita ketahui, tetapi cukup adil untuk mengatakan bahwa pasar hewan hidup adalah ancaman. Tidak hanya bagi orang-orang yang bekerja di sana, tetapi juga bagi kesehatan masyarakat secara umum,” kata Eric Toner, ilmuwan senior di Johns Hopkins University, kepada Business Insider.

11. Jika sakit setelah bepergian ke China, segera laporkan gejalanya ke otoritas kesehatan

Toner mengatakan orang yang sakit dan telah mengunjungi China baru-baru ini harus memberi tahu dokter tentang riwayat perjalanan mereka. Tetapi membatasi perjalanan di daerah-daerah yang sudah memiliki kasus virus tidak akan efektif. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply