TopCareerID

Yuk, Cari Tahu Bagaimana Cara Menjadi Pengacara

Ilustrasi pengacara. (dok. Netnewsledger)

Topcareer.id – Pengacara dapat bertindak sebagai pembela hukum yang mewakili klien dalam proses perdata atau pidana, sebagai pengacara untuk penggugat dalam proses perdata, atau sebagai jaksa yang mewakili pemerintah dalam proses pidana.

Pengacara dapat secara legal berpraktik setelah menyelesaikan gelar Juris Doctor (JD), yang merupakan doktor profesional, dan berhasil melewati ujian pengacara.

Jika sudah berpengalaman, pengacara bisa mengajar di perguruan tinggi atau universitas, menjadi eksekutif perusahaan, atau memasuki dunia politik.

Baca juga: Pekerjaan yang Laris di 2030

Selain itu, mereka juga bisa terus maju untuk menjadi hakim. Pengacara dapat dipekerjakan oleh pemerintah, firma hukum swasta, bisnis, dan organisasi nirlaba.

Dilansir dari Criminaljusticedegreeschools.com, deskripsi karier dan tugas umum pengacara adalah sebagai berikut:

Pengacara umumnya melakukan tindakan atas nama klien di pengadilan, menasihati mereka tentang tindakan yang tepat dalam kegiatan sipil dan kriminal.

Sebagai calon pengacara kamu harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan berbicara di depan umum serta kemampuan meneliti dan menganalisa.

Baca juga: Bukan Cuma Pengacara, Ini Pilihan Karier buat Gelar Sarjana Hukum

Langkah-langkah untuk menjadi pengacara:

Para calon pengacara umumnya memulai pelatihan praktik langsung mereka di sekolah hukum. Siswa memiliki kesempatan untuk memberi saran kepada klien di bawah pengawasan, membuat mosi, mengemukakan mosi, berkomunikasi dengan penasihat yang berlawanan, dan menyelidiki kasus.

Baca juga: Lawyer, Attorney, Advocate, Semuanya Pengacara. Apa Perbedaannya?

Lulusan juga dapat memperoleh pengalaman dengan menawarkan layanan mereka secara pro bono. Pengacara baru umumnya bergabung dengan firma hukum dan harus naik pangkat melalui jajaran praktik hukum atau bisnis tempat mereka bekerja. Beberapa firma hukum menyediakan pelatihan untuk pengacara baru. Pelatihan tergantung pada firma hukum individu.

Pengacara harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat dan harus merasa nyaman berbicara di depan umum. Pengacara akan sering bekerja dengan klien yang beragam dan harus memiliki kesabaran dan empati yang diperlukan ketika bekerja dengan klien yang mungkin berada dalam situasi tertekan. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version