Topcareer.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan pada Kamis (20/2/2020), hasil awal dari dua uji klinis potensial treatment atau obat untuk virus corona Covid-19 diharapkan keluar dalam tiga minggu ke depan.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers bahwa satu percobaan menggabungkan obat HIV Lopinavir dan Ritonavir, sementara yang lain sedang menguji coba bioteknologi Gilead Sciences, Remdesivir yang berbasis di Amerika Serikat.
“Bahkan jika orang terinfeksi, ada hasil yang lebih baik, menyelamatkan nyawa mereka adalah kunci,” kata Tedros dalam laman CNBC.
Sementara itu, menurut pemimpin untuk manajemen kasus klinis dalam program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr. Janet Diaz, saat ini tidak ada terapi yang terbukti untuk virus yang telah menewaskan sedikitnya 2.130 orang dan membuat lebih dari 75.700 orang sakit di seluruh dunia itu.
Beberapa ilmuwan telah mengklaim bahwa obat anti malaria Chloroquine dapat menjadi pengobatan potensial untuk virus baru. Tetapi saat ini, kata Diaz, tidak ada bukti bahwa itu efektif melawan virus.
Baca juga: Mengenal Virus Corona dan Cara Mencegahnya
Otoritas lokal di China telah menggunakan Remilei Gilead, yang diuji sebagai pengobatan yang mungkin melawan infeksi selama wabah Ebola. Beberapa otoritas juga menggunakan obat antivirus Kaletra, kombinasi lopinavir dan ritonavir, atas dasar kasih sayang.
Sementara itu, para ilmuwan juga bekerja cepat untuk menghasilkan kandidat vaksin agar siap untuk uji klinis pada manusia.
Pejabat kesehatan Amerika Serikat melakukan pelacakan cepat pada vaksin virus corona, berharap untuk memulai uji coba tahap awal dalam dua setengah bulan ke depan.
Baca juga: Korea Selatan Laporkan Satu Kasus Kematian Akibat Virus Corona
Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan WHO, mengatakan pada 13 Februari bahwa ada informasi baru tentang kemungkinan kandidat vaksin dalam beberapa minggu.
Harapan untuk mendapatkan vaksin ke pasar tinggi, tetapi dokter ingin agar tidak berespektasi terlalu tinggi jika itu bisa segera terwujud.
Mengembangkan, menguji, dan meninjau setiap vaksin potensial adalah upaya yang panjang, kompleks, dan mahal yang dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, kata para pakar kesehatan global.