TopCareerID

Benarkah Minum Kafein Tingkatkan Kreativitas?

Ilustrasi (dok. The Cup and the Road)

Topcareer.id – Suntuk? Butuh ide? Kopi kadang jadi jawaban atas problem itu saat sedang kerja. Banyak orang berpikir bahwa kafein yang ada dalam kopi adalah rahasia untuk membuatnya menjadi lebih kreatif.

Baik itu secangkir kopi yang enak dari kedai kopi di lingkungan atau minuman berenergi dari kafetaria, idenya adalah kafein membantu daya sepanjang hari dan membuat kreativitas mengalir. Penelitian baru-baru ini bahkan menunjukkan hal positif yang terkait dengan kafein.

Dalam hal mencoba meningkatkan kreativitas, katakanlah dengan menulis atau bahkan di tempat kerja, kafein dari kopi dan minuman berenergi tidak banyak membantu selain meningkatkan kemampuan untuk fokus dan memecahkan masalah, menurut sebuah studi baru.

Baca juga: Ingin Jadi Barista Kopi Terbaik? Lakukan 5 Hal Ini

Para peneliti dari University of Arkansas menerbitkan temuan mereka di jurnal Consciousness and Cognition, di mana mereka mencari tahu seberapa efektif kafein pada kreativitas.

Sementara kafein diketahui meningkatkan kewaspadaan, fungsi otak, dan bahkan dapat membantu meningkatkan daya ingat jangka panjang, para peneliti ingin mengetahui bagaimana stimulan memengaruhi kreativitas.

“Dalam budaya Barat, kafein secara stereotip dikaitkan dengan pekerjaan kreatif dan gaya hidup. Dari penulis dan kopi mereka, hingga programmer dan minuman energi mereka, dan ada lebih dari satu kernel kebenaran untuk stereotip ini,” tulis Darya Zabelina, asisten profesor psikologi di Universitas Arkansas dan penulis studi pertama, dalam siaran pers.

Para peneliti mengikuti 80 peserta yang diberi pil plasebo atau pil kafein 200mg, yang setara dengan satu cangkir kopi yang kuat (12 ons), menurut penelitian.

Baca juga: Kapan Waktu Minum Kopi Terbaik?

Pemecahan masalah, kreativitas, daya ingat, dan suasana hati para peserta diuji melalui program studi. Hasilnya menemukan bahwa sementara kemampuan pemecahan masalah meningkat, hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk ingatan atau kreativitas. Kafein memiliki sedikit efek di sektor-sektor itu selain membuat peserta merasa “sedikit sedih,” menurut para peneliti.

“200 mg meningkatkan pemecahan masalah secara signifikan, tetapi tidak berpengaruh pada pemikiran kreatif. Itu juga tidak memperburuknya, jadi teruslah minum kopimu; itu tidak akan mengganggu kemampuan ini,” kata Zabelina, dikutip dari The Ladders.

Penelitian sebelumnya menemukan bagaimana darah kita penuh dengan kafein, yang menunjukkan betapa populernya itu. Sejumlah kecil kafein juga bermanfaat untuk membaca, karena mempercepat seberapa cepat kita membaca teks.

Ada efek samping negatif dari kafein seperti penarikan karena kafein bersifat adiktif secara fisiologis dan psikologis. Kafein juga dapat berdampak negatif pada tidur, menurut penelitian tambahan. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version