Topcareer.id – Saat menghadiri interview kerja, setiap orang pasti akan membuat kesan yang paling baik untuk memperoleh kesempatan selanjutnya. Salah satu yang disarankan adalah melakukan kontak mata selama interview berlangsung.
Tapi seberapa seberapa banyak ya kontak mata yang harus dilakukan?
Pelatih presentasi Graham Davies mengatakan kepada CNBC bahwa sebenarnya ada batas yang sangat tipis antara tingkat kontak mata yang bisa membawa kesuksesan secara profesional dan yang terasa hampir seperti ‘penguntit yang menyeramkan. Terutama selama situasi yang sangat tertekan seperti wawancara kerja.
Davies mengatakan melakukan kontak mata antara 85% hingga 90% dari waktu dalam wawancara kerja adalah “happy medium” pada apa yang disebut “kontinum kontak” – spektrum yang membentang dari nol hingga kontak mata yang tidak terputus.
Baca juga: Ingin Jago Bahasa Asing? Coba 8 Platform Gratis Ini
Sementara itu, Noah Zandan, CEO platform peningkatan keterampilan komunikasi Quantified Communications, mengatakan bahwa kontak mata yang optimal harus berada dalam kisaran 60% hingga 70%.
“Itu berarti membuat lebih banyak kontak mata daripada yang terasa alami. Mengingat bahwa orang dewasa hanya cenderung saling memandang secara langsung antara 30% dan 60% dari waktu ke waktu,” kata Zandan dalam CNBC Make It.
Dalam sebuah wawancara kerja, Zandan mengatakan tingkat kontak mata ini akan membantu menciptakan hubungan dengan pewawancara, membangun rasa keaslian dan kepercayaan.
Ini dianggap penting karena ada anggapan umum bahwa seseorang akan memalingkan muka mereka ketika berbohong, karena orang cenderung mencari isyarat ketidakjujuran non-verbal.
Zandan juga merekomendasikan melakukan kontak mata tidak lebih dari 10 detik “intens,” mengingat bahwa lebih lama dari ini bisa “sangat mengerikan.” Sementara pandangan sekilas bisa menunjukkan kurangnya minat dalam percakapan.
Baca juga: Beda Budaya, Beda Bahasa Tubuh
Aktif mendengarkan
Namun, Zandan menyoroti ada perbedaan antara memalingkan muka saat mendengarkan dan melirik ke samping, biasanya ke kiri, ketika memikirkan tanggapan.
“Jadi, kamu ingin membuat koneksi otentik, kamu ingin merasakan koneksi itu tetapi kemudian kamu juga ingin memberikan koneksi itu jeda,” katanya.
Zandan menambahkan bahwa kontak mata juga menunjukkan bahwa seseorang aktif mendengarkan dalam wawancara kerja. Itu menunjukkan seseorang “hadir” dan “terlibat” dengan apa yang dikatakan pewawancara. *
Editor: Ade Irwansyah