TopCareerID

Perjuangan Pilot di Tengah Pandemi Virus Corona, Tak Bisa WFH

Ilustrasi: Kapanlagi

Topcareer.id – Sebagai dampak dari penyebaran virus corona COVID-19, banyak orang yang membatalkan perjalanan bisnis mereka dan memilih mengikuti anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah (work from home).

Namun tidak begitu halnya dengan pilot, pramugari, awak kabin, serta pemandu wisata yang masih perlu melakukan perjalanan untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Di tengah pandemi corona, mereka tak bisa WFH dan harus tetap berada di luar untuk bekerja.

CNN misalnya berbicara pada salah satu pilot di Kolkata India, Tarana Saxena terkait tindakan pencegahan yang dilakukan untuk melindungi dirinya saat bekerja.

“Karena sifat pekerjaan saya sebagai pilot komersial, saya harus bepergian sepanjang waktu untuk bekerja. Kantor saya 35.000 kaki di atas tanah. Dalam dua bulan terakhir, saya telah terbang ke Singapura, Malaysia, Vietnam dan di seluruh India,” ucap pilot maskapai penerbangan IndiGo ini.

Baca juga: Yang Diperhatikan Pilot Ketika Jadi Penumpang Pesawat

Menurutnya, perusahaan di mana ia bekerja banyak mengambil tindakan pencegahan begitupun dirinya. Ia mengenakan masker, membersihkan tangan dan berusaha menjaga jarak dari kru darat dan masyarakat.

“Di kokpit, kami benar-benar mandi di tempat pembersih akhir-akhir ini – membersihkan instrumen, kursi, sabuk pengaman, dan semuanya sebelum kami menetap.”

Ia juga mengaku tidak makan makanan pesawat lagi atau berinteraksi dengan awak kabin karena mereka berinteraksi dengan publik secara langsung. Sekarang, ia membawa bekal makanan sendiri di rumah dan membawa minuman.

Setiap kali ia tiba di tujuan, hal pertama yang dilakukan adalah mandi sehingga ia merasa bersih. Tidak peduli jam berapa saat ia tiba, entah jam 2 pagi, 3 pagi, 4 pagi, intinya tetap mandi selepas melakukan penerbangan.

“Saya biasanya menjelajahi kota selama singgah karena saya suka bepergian. Tapi sekarang saya hanya tinggal di kamar hotel saya. Pilot tidak memiliki opsi untuk sakit atau bekerja dari rumah,” ucap Saxena.

Baca juga: Dibutuhkan: 240 Ribu Pilot di Asia Pasifik Hingga 2037

Di India, virusnya semakin parah. Bahkan di Mumbai dan Delhi yang merupakan kota terpenting untuk perdagangan. Semuanya ditutup.

Mal, perguruan tinggi, sekolah, tujuan wisata, semakin buruk. Industri penerbangan juga menderita. Semua penerbangan kosong.

“Saya baru-baru ini terbang ke Kolkata, penerbangannya memiliki kapasitas 180 penumpang, tetapi kami hanya mengangkut 36 orang.”

Keluarganya juga sangat khawatir tentang dirinya yang bekerja sebagai pilot. Ia bahkan benar-benar memutuskan untuk berhenti memberitahu keluarga ketika ia bepergian ke tempat-tempat seperti China, Singapura atau Malaysia.

“Mereka akan memohon saya untuk tidak pergi, untuk mengambil cuti sakit. Atau mereka akan mengirimi saya pesan setiap lima menit untuk memastikan saya baik-baik saja.”

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version