TopCareerID

Wabah Corona, Driver Ojol Curhat: Penumpang Sepi. Pilihannya Tertular atau Kelaparan

Kumpulan pengemudi oojek online. (dok. Tempo)

Topcareer.id – Sejak sejumlah perusahaan memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi karyawannya mematuhi anjuran social distancing oleh pemerintah, salah satu profesi yang terkena dampaknya adalah ojek online (ojol).

Praktek social distancing dan banyak yang takut tertular corona membuat masyarakat enggan keluar rumah. Atau sebagian yang lain lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Penurunan jumlah pengguna jasa ojol berakibat pada penurunan penghasilan ojek online. Hal ini membuat kehidupan mereka yang berprofesi sebagai driver ojol semakin sulit.

Asosiasi Driver Online mengharapkan agar pemerintah dapat menginstruksikan kepada perusahaan pembiayaan (leasing) untuk sementara waktu memberi kelonggaran dan menghentikan angsuran kredit kendaraan bagi para driver online hingga keadaan berjalan normal kembali.

Baca juga: Cara Gojek Lindungi Mitra Driver GoRide dan GoCar Saat Wabah COVID-19

Selain itu, anjuran pemerintah terkait work from home (WFH) cukup berat untuk dilakukan oleh para driver ojek online karena profesi mereka menuntut banyak bekerja di jalanan.

Tertular corona atau kelaparan

Salah seorang driver online yang sudah menjalani profesi ini selama lebih dari 3 tahun, Gemara Salamun menyampaikan uneg-unegnya akibat social distancing terhadap penghasilannya.

“Dengan pemasukan kotor hanya sekitar lima puluh ribu perhari dan jumlah tersebut mesti dibagi dengan isi bensin serta kebutuhan hidup sehari-hari dan berbagai tagihan dan cicilan, jika keadaan ini belanjut hingga beberapa minggu kedepan, ojol mungkin tidak akan mati karena corona tapi mati karena keadaan ekonomi,” kata Gemara pada Topcareer.id, Senin (23/3/2020).

Baca juga: Cara Grab Lakukan Social Distancing antara Driver dan Pelanggan

Gemara mengakui dirinya dan beberapa rekan sesama driver online sebenarnya takut untuk bekerja ke luar rumah. Namun ia tak punya pilihan lain.

“Ketika pilihannya adalah kemungkinan tertular Covid-19 dengan statistik lebih besar hanya mengalami gejala ringan dibanding kepastian kelaparan, maka tidak ada pilihan pada situasi seperti ini. Tanggung jawab sosial saya sebagai ojol adalah dengan tetap beroperasi menggunakan masker agar tidak menularkan ke orang lain,” katanya. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version