Topcareer.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa pandemi virus corona yang menyebar ke hampir setiap negara di dunia semakin meningkat, apalagi ketika kasus global melampaui 350.000 dan kematian melonjak melewati 15.000.
“Pandemi semakin cepat,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di kantor pusat organisasi Jenewa, Senin (23/3/2020).
“Butuh 67 hari dari kasus yang dilaporkan pertama untuk mencapai 100.000 kasus, 11 hari untuk 100.000 kasus kedua, dan hanya empat hari untuk 100.000 kasus ketiga.”
Tedros mengatakan dia akan meminta G20, kelompok pemerintah internasional dan pemimpin bank sentral, untuk meningkatkan produksi peralatan perlindungan pribadi bagi dokter dan perawat, serta menghindari menempatkan larangan ekspor pada peralatan penyelamatan jiwa.
WHO telah meminta pemasok alat pelindung untuk memprioritaskan pengiriman peralatan ke wilayah yang paling terkena dampak virus dan mencegah penimbunan alat pelindung oleh masyarakat umum.
“Kami membutuhkan persatuan di antara negara-negara G20 yang memiliki lebih dari 80% dari PDB global. Jika kita tidak memprioritaskan melindungi petugas kesehatan, banyak orang akan mati karena petugas kesehatan yang bisa menyelamatkan nyawanya sakit.”
Pejabat kesehatan dunia memperkirakan lebih dari 26 juta petugas layanan kesehatan mungkin akhirnya mengobati pasien COVID-19. Pada Jumat (20/3/2020) lalu, para pejabat WHO memperingatkan wabah itu dapat membanjiri sistem kesehatan di seluruh dunia hanya dalam beberapa minggu.
“Lihatlah apa yang terjadi di beberapa sistem kesehatan di seluruh dunia. Lihatlah unit perawatan intensif yang benar-benar kewalahan. Dokter dan perawat benar-benar kelelahan,” kata Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan WHO.
Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan. Sebagian besar melalui bersin atau batuk. Para ilmuwan secara khusus melihat bagaimana kelembaban, suhu dan pencahayaan ultraviolet mempengaruhi penyakit serta berapa lama ia hidup di permukaan yang berbeda, termasuk baja.
Editor: Feby Ferdian