Topcareer.id – Presiden Universitas Harvard, Lawrence S. Bacow dikonfirmasi positif memiliki virus corona COVID-19, menurut email yang dikirim ke komunitas Harvard.
Bacow, 68, mengumumkan dia dan istrinya, Adele, dinyatakan positif COVID-19. Mereka mengalami gejala pada Minggu (22/3/2020), yang dimulai dengan batuk dan demam, meriang dan akhirnya sakit nyeri otot.
“Kami diuji kemarin dan baru saja menerima hasilnya beberapa menit yang lalu. Kami ingin berbagi berita ini dengan kalian semua sesegera mungkin,” tulisnya dalam email, Selasa (24/3/2020).
Bacow mengatakan mereka tidak yakin bagaimana mereka tertular virus, tetapi protokol social distancing baru-baru ini membatasi paparan mereka kepada orang lain.
“Kami akan mengambil waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri selama isolasi dua minggu di rumah,” kata Bacow, dilansir dari laman The Ladders.
Baca lagi: Sekolah dan Kampus Tutup karena Wabah Virus Corona
“Saya diberkati dengan tim yang hebat, dan banyak dari kolega saya akan mengambil lebih banyak tanggung jawab selama beberapa minggu ke depan karena Adele dan saya fokus untuk sehat. Terima kasih sebelumnya atas harapan baik kalian. Terima kasih juga atas pengertiannya jika saya tidak responsif terhadap email seperti biasanya.”
Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia lebih dari 400.000, menurut Johns Hopkins ’Coronavirus Resource Center. Bacow menekankan pentingnya menjaga jarak sosial dan tetap waspada selama wabah.
Ia mengingatkan bahwa virus ini bisa membuat siapa pun down. Ia merekomendasikan pada semua orang untuk waspada dan tetap mengikuti pedoman untuk membatasi kontak dengan orang lain.
“Saya berharap untuk melihat sesedikit dari kalian dalam situasi kami, dan saya mendorong kalian untuk terus mengikuti bimbingan para ahli kesehatan masyarakat dan saran atau perintah dari pejabat pemerintah kami.”
Tujuh belas afiliasi Harvard telah dites positif untuk virus corona, menurut The Harvard Crimson, mengutip Harvard University Health Services. Universitas Harvard sendiri menutup perkuliahan sejak wabah corona terjadi di Amerika Serikat. *
Editor: Ade Irwansyah