TopCareerID

Sisi Positif Selama Pandemi Corona. Adakah?

Suasana kota London, Inggris saat lockdown. (dok. AFP)

Topcareer.id – Cara terbaik untuk tetap tenang di tengah kegilaan wabah virus corona adalah fokus pada kehidupan saat ini dan mengingat kebaikan atau sisi positifnya. Terima kenyataan apa adanya, sadarilah bahwa kamu baik-baik saja, dan kemudian tangani tantangan dengan arah dan tekad.

“Tentu saja, tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, tetapi ketika saya memikirkan apa yang positif, konsekuensi jangka panjang yang bisa kita lihat dari pandemi ini, saya melihat banyak potensi,” kata Niklas Göke, penulis dan pemilik Four Minute Books, seperti dalam laman Medium.

 Berikut 5 sisi positif yang bisa kita ambil untuk memberikan kenyamanan saat kita semua terjebak di rumah.

Baca juga: Selain Covid-19, Ini Virus yang Sebabkan Jutaan Nyawa Warga Dunia Melayang

1. Pembayaran tanpa uang tunai (cashless) di mana-mana

Di Indonesia saja, masih banyak yang menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayaran. Begitupun di Jerman, setengah dari semua pembayaran masih dilakukan secara tunai. Rupanya banyak orang  saat ini bahkan tidak mau membayar dengan uang tunai.

Tidak peduli seberapa maju negaramu dalam hal pembayaran tanpa uang tunai, kemungkinan besar, bagian dari pembayaran itu akan naik dari sini. Manusia adalah makhluk kebiasaan. Ini akan baik untuk kebersihan kita, melacak pengeluaran kita, dan menghemat waktu.

2. Pekerjaan jarak jauh (work from home) untuk semua orang

Di atas kertas, 40% perusahaan Jerman memungkinkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh. Terutama usaha kecil dan menengah biasanya hanya memaafkan pekerjaan jarak jauh dalam situasi darurat.

“Sekarang, dengan semua orang dipaksa untuk membuatnya bekerja (pun intended) dari rumah, saya pikir kita mungkin akan melihat tingkat penerimaan yang jauh lebih tinggi untuk bekerja dari rumah setelah virus berlalu,” kata dia.

Cari tahu poin lain di halaman berikut>>

3. Pelayanan on demand menjadi lebih baik

Di Indonesia, aplikasi layanan on demand seperti Go-Jek dan Grab yang bisa digunakan untuk pesan amakan atau kirim barang akan sangat dibutuhkan di tengah masa karantina karena waba corona.

Dengan milenium dan generasi muda yang sudah terbiasa dengan kehidupan pemesanan online, tren di sini selalu jelas. Virus corona, bagaimanapun, dapat mempercepat ketersediaan luas layanan dan pengiriman berdasarkan permintaan di seluruh dunia.

4. Lebih sedikit pengeluaran untuk barang-barang konsumsi yang tidak perlu

“Sebut saya gila, tapi saya pikir sekarang, orang akan mengingat apa yang benar-benar penting. Penderitaan, baik milik kita sendiri maupun milik orang lain, mendorong kita untuk berpikir,” tulis Göke.

Siapa yang merasa ingin membeli pakaian mewah sekarang? Siapa yang peduli dengan tiket VIP? Saat kamu terpaksa mengurangi harapan dan berhenti hidup mewah, kamu mendapat ruang untuk berefleksi. Kesimpulan yang umum adalah, “Oh, saya tidak pernah membutuhkan ini.”

5. Peningkatan manajemen krisis global

Meskipun hal ini kemungkinan akan tercatat dalam sejarah sebagai krisis nomor satu dalam hal seberapa cepat informasi dihasilkan dan disebarkan, banyak analisis dan laporan menunjukkan bahwa ada banyak ruang untuk perbaikan dalam persiapan dan pencegahan.

Italia adalah salah satu negara paling maju di planet ini, dan sistem perawatan kesehatannya runtuh dalam rentang dua minggu. 200 ilmuwan harus menulis surat terbuka kepada pemerintah Inggris untuk akhirnya membuat mereka mengambil tindakan.

“Jika ini terjadi lagi, saya yakin kalian semua yang terlibat akan melakukan satu atau dua hal berbeda. Paling tidak, kita memperhatikan stok yang lebih besar dan cadangan darurat barang higienis dasar, obat-obatan, dan peralatan medis. Tapi saya pikir kita akan melihat lebih banyak.” *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version