Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Tiga Negara Ini Perpanjang Masa Lockdown

Foto Ilustrasi

Topcareer.id – Tiap negara memiliki kebijakan berbeda terkait pencegahan pendemi virus corona, lockdown salah satunya. Kebijakan lockdown diambil sesuai kondisi di negara tersebut.

Beberapa negara ini bahkan memperpanjang masa lockdown-nya karena masih berperang melawan COVID-19.

India

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan perpanjangan penutupan tiga minggu India secara nasional hingga 3 Mei, dilaporkan Bloomberg. India sudah mengurangi dampak epidemi virus corona dengan strategi lockdown, Modi mengatakan dalam sebuah pidato di negara tersebut.

“Tidak menunggu krisis terjadi,” kata Modi dalam pidato keempatnya kepada negara itu sejak infeksi mulai meningkat tajam pada pertengahan Maret. “Dari sudut pandang ekonomi, biayanya sangat besar. Tetapi hidup bersama orang-orang India tidak ada yang bisa dibandingkan.”

India sejauh ini melaporkan 10.453 infeksi dan 358 kematian, menurut data dari Johns Hopkins University.

Baca juga: Akibat Corona, Prancis Alami Resesi Terburuk Sejak Perang Dunia II

Inggris

Para menteri Inggris akan memutuskan dalam tiga hari ke depan untuk memperpanjang lockdown. Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan kepada wartawan bahwa hal itu kemungkinan akan terus berlangsung. Sementara, kepala penasihat ilmiah pemerintah memperkirakan tingkat kematian harian akan terus meningkat.

Menurut undang-undang yang disahkan bulan lalu untuk mengatasi penyebaran virus corona di seluruh negeri, pemerintah harus memutuskan pada apakah akan memperpanjang periode lockdown hingga tiga minggu.

Baca juga: Singa Berkeliaran, Lockdown Di India Semakin Mencekam

Prancis

Prancis melaporkan peningkatan kematian akibat Covid-19 ketika Presiden Emmanuel Macron memperpanjang lockdown hingga 11 Mei.

Sementara kematian yang terkait dengan virus meningkat 574 menjadi 14.967. Lalu jumlah pasien perawatan intensif turun untuk hari kelima ke level terendah sejak 3 April, kementerian kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email.

Kasus-kasus baru yang tercatat naik 4.188 menjadi 136.779 dan kenaikan dalam jumlah kematian harian adalah yang pertama dalam empat hari.

“Dinamika yang diamati dalam beberapa hari terakhir tampaknya dikonfirmasi: dampak epidemi adalah besar dan Perancis saat ini dalam fase puncak yang tinggi,” menurut kementerian. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply