Topcareer.id – Pada hari Jumat (10/4/2020) pekan lalu Apple dan Google mengumumkan kerjasama membangun sistem melacak penyebaran virus corona. Itu akan memungkinkan para penggunanya berbagi data melalui transmisi Bluetooth Low Energy (BLE) dan aplikasi yang disetujui dari organisasi kesehatan.
Apple dan Google akan memperkenalkan sepasang sistem dari iOS dan Android application programming interface (API) pada pertengahan Mei dan memastikan aplikasi otoritas kesehatan ini dapat mengimplementasikannya. Sistem API kompatibel dengan perangkat Android dan iOS. Data yang dihimpun oleh API tersebut dapat dimanfaatkan oleh aplikasi badan kesehatan di setiap negara.
Dikutip dari Theverge.com, Selasa (14/4/2020) sistem ini bekerja menggunakan konsep contact tracing, dengan melacak semua pengguna yang pernah berdekatan dengan pengguna ponsel. BLE digunakan sebagai medium untuk melakukan pelacakan orang-orang yang berada di sekitar ponsel pengguna.
Contact tracing melibatkan mencari tahu dengan siapa saja orang yang terinfeksi dan telah berhubungan dengan orang lain dan berusaha mencegah mereka menulari orang lain. Pelacakan dilakukan dengan memindai sinyal Bluetooth dari ponsel-ponsel yang lokasinya berdekatan selama beberapa menit. Data hasil pelacakan kemudian akan disimpan untuk penelusuran lebih lanjut.
Kemudian, sistem akan memberikan notifikasi ke ponsel jika pengguna berdekatan dengan orang yang positif Covid-19. Pengguna juga akan diberikan instruksi langkah apa yang harus dilakukan apabila pernah berdekatan dengan pasien positif Covid-19.
Ini merupakan salah satu solusi paling menjanjikan untuk mengatasi COVID-19, tetapi menggunakan teknologi pengawasan digital untuk melakukannya meningkatkan kekhawatiran privasi yang besar, dan berbagai pertanyaan tentang efektivitas.
American Civil Liberties Union mengemukakan kekhawatiran tentang sistem pelacakan ini, dengan alasan bahwa sistem apa pun perlu dibatasi ruang lingkupnya untuk menjaga privasi pengguna.
Baca juga: Dari Apple sampai Starbucks, Begini Perusahaan Besar Dunia Hadapi Pandemi Corona
Pengguna yang dinyatakan positif Covid-19 harus melakukan update status pada aplikasi, agar sistem bisa memberikan notifikasi ke pengguna lain yang pernah berdekatan dengannya.
Sistem pelacakan ini akan efektif apabila aplikasinya diunduh dan digunakan secara masif oleh pengguna perangkat Android dan iOS. Google dan Apple mengklaim sistem ini tidak akan menggunakan data lokasi GPS. Keduanya juga berjanji untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna.
Program ini masih relatif baru, Apple dan Google masih berbicara dengan otoritas kesehatan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya tentang cara menjalankannya. Sistem ini mungkin tidak dapat menggantikan metode contact tracing kuno yang melibatkan mewawancarai orang yang terinfeksi tentang di mana mereka berada dan dengan siapa mereka menghabiskan waktu. *
Editor: Ade Irwansyah