Topcareer.id – Ketika kondisi lockdown atau karantina wilayah membuatmu kerja dari rumah, kamu hanya akan bertemu dengan layar laptop, smartphone, kasur, dan televisi. Kamu akan sulit termotivasi untuk meningkatkan jumlah langkah harian selama di rumah.
Namun, bangun bergerak ketika bekerja dari rumah harus benar-benar ada dalam daftar pekerjaan harianmu juga.
“Penting untuk bangun dan bergerak sepanjang hari. Ini membuat darahmu bersirkulasi dengan baik, dan juga dapat membantu mencegah rasa sakit dan nyeri berada di satu posisi terlalu lama,” kata Dokter Fisioterapi, Dr. Jasmine Marcus, CSCS (Certified Strength and Conditioning Specialist), dikutip dari Pop Sugar.
Baca juga: Cara Hindari Virus Corona saat Berbelanja Di Pasar
Ia menambahkan, mungkin bagi kamu jika tak melakukan banyak gerak selama kerja dari rumah, maka kamu akan sering merasa lutut pegal, punggung kaku, atau leher dan bahu tegang.
Jadi, seberapa sering kamu bangun dari kursi dan bergerak?
“Tidak ada aturan pasti untuk seberapa sering bangun, tetapi di mana saja dari setiap setengah jam hingga setiap dua jam adalah waktu yang bagus,” saran Dr. Marcus.
“Selama waktu ini, regangkan apapun yang terasa kencang atau berjalanlah sebentar. Sekali lagi, tidak ada aturan berapa lama istirahat seharusnya.”
Dr. Marcus mengatakan bahwa mengganti tempat ruang kerjamu seiring berjalannya waktu dapat bermanfaat juga.
“Kamu dapat mencoba memvariasikan ruang kerja jika memungkinkan, duduk di permukaan dan kursi yang berbeda sepanjang hari. Kamu juga dapat mencoba berdiri saat bekerja dengan komputermu atau selama panggilan telepon untuk mendapatkan lebih banyak variasi,” tambahnya.
Lagi pula, ada lebih dari beberapa cara kamu dapat membuat meja berdiri – atau jenis meja lainnya – di rumah.
Penelitian
Penelitian telah memperingatkan berulang kali bahwa “penyakit duduk lama” itu nyata. Tetapi jika kamu duduk sepanjang hari di tempat kerja, kamu harus bangun setiap 30 menit dan bergerak untuk mengurangi risiko kematian, saran sebuah studi baru.
Ilmuwan Amerika dari Universitas Columbia mengatakan bahwa orang dewasa yang duduk selama satu atau dua jam pada satu waktu tanpa bergerak memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang duduk lama tetapi masih bangun untuk melakukan gerakan singkat sekalipun.
“Studi sebelumnya telah menyarankan bahwa pola menetap, apakah seseorang mengalami waktu menetap melalui beberapa peregangan pendek atau lebih sedikit peregangan waktu yang lebih lama, dapat berdampak pada kesehatan,” kata Dr. Keith Diaz, penulis utama studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Global News. *
Editor: Ade Irwansyah