Topcareer.id – Penyebaran virus corona yang kian masif memberi dampak yang sangat besar pada berbagai aspek termasuk ekonomi baik makro dan mikro. Banyak perusahaan yang merasakan imbas dari pandemi Corona ini hingga harus menghadapi masa krisis bagi perusahaannya.
Mengutip Entrepreneur.com, Rabu (22/4/2020), berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dan HRD untuk mengatasi masalah ini.
Komunikasi efektif adalah kunci
HRD harus mengumpulkan informasi terkait dengan virus corona untuk membuat panduan instruksional yang siap dipakai bagi karyawan, tidak hanya mendidik mereka tentang infeksi virus, tetapi juga mencari cara untuk menghindarinya. Strategi komunikasi harus multi cabang dan menggunakan semua saluran komunikasi yang tersedia.
Baca Juga: 6 Tantangan Karier Di Tengah Pandemi Covid-19
“Buletin, atau menempelkan poster di dinding, share di email, grup messenger, infografis, video, dan model media apa pun yang dapat membantu mengomunikasikan pesan secara efektif kepada semua karyawan,” kata Adrian Tan, seorang praktisi dan veteran HRD serta pemimpin APAC dari PeopleStrong, sebuah platform SaaS Enterprise HR yang berbasis di India.
Informasi yang disampaikan harus berasal dari sumber yang kredibel dan diverifikasi
Menerapkan pengaturan kerja yang fleksibel
Memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) adalah cara terbaik untuk mencegah kontaminasi mengingat penularan dari manusia ke manusia sangat tinggi kemungkinannya.
“Dengan menerapkan pengaturan kerja yang fleksibel, Anda tidak hanya menghilangkan kemungkinan penularan di kantor tetapi juga selama perjalanan. Ini khususnya terjadi di kota-kota berpenduduk padat seperti di mana Anda benar-benar berjarak beberapa inci dari wajah seseorang di transportasi umum selama jam sibuk,” kata Tan menambahkan.
Baca Juga: Ilmuwan: COVID-19 Bisa Picu Trauma Emosional Skala Global
Memang ini tidak mungkin untuk pekerjaan operasional lapangan, tetapi situs web CDC dan WHO telah menetapkan cara untuk menghindari infeksi virus dengan menggunakan alat non-invasif seperti masker, rajin membersihkan tangan dengan pembersih tangan berbasis alkohol, dan menjaga kebersihan pribadi yang baik.
Mempertimbangkan kembali kebijakan cuti
Hal yang selalu diinginkan perusahaan adalah karyawan yang sakit harus tetap hadir untuk bekerja, karena perusahaan tidak memiliki cukup waktu luang dalam menjalankan roda bisnisnya, karyawan yang sakit dan mengambil ijin atau cuti bisa memperlambat. Hal itu tidak hanya menyakiti hati karyawan yang sakit namun juga meningkatkan stres karyawan untuk pergi bekerja.
“Jika perusahaan berorientasi hasil, apabila karyawan itu bekerja dari rumah atau di kantor itu seharusnya tidak menjadi masalah selama pekerjaan itu bisa diselesaikannya. Mengingat perkembangan teknologi saat ini, ada serangkaian solusi bagi perusahaan untuk digunakan sehingga pertemuan, diskusi, dan pekerjaan sehari-hari dapat berjalan seperti biasa,” ujar Tan.
Baca juga: Pandemi Corona Berisiko Tingkatkan Kasus Perceraian
Menggunakan teknologi untuk menghindari kontak manusia
Platform yang memungkinkan tim untuk berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif dapat digunakan selama hari kerja WFH. Rapat dapat dilakukan melalui Skype, Google Hangouts, atau Zoom, sementara laporan kerja realtime dapat dilakukan menggunakan platform gratis seperti Trello dan sejenisnya.
Inisiatif HRD lain yang bisa dilakukan bagi karyawan yang harus masuk kerja:
- Selain menyediakan masker dan hand sanitizer gratis, jadwal pembersihan tempat kerja harus ditingkatkan
- Pengambilan suhu tubuh pada pintu masuk kantor harus dilakukan, dan informasi terkait harus tersedia secara terbuka sehingga karyawan memiliki kepercayaan penuh terhadap informasi yang diberikan
- Penuhi kebutuhan makan siang karyawan untuk meminimalkan paparan karyawan ke daerah padat seperti tempat makan.*(RW)