Topcareer.id – Huawei berhasil mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Sepanjang kuartal I 2020, Huawei membukukan pendapatan sebesar CNY182,2 miliar atau setara Rp 401,7 triliun, naik 1,4% secara year-on-year. Sementara margin laba bersih di kuartal I 2020 tercatat sebesar 7,3%.
Seiring dengan meluasnya penyebaran Covid-19 ke seluruh dunia, Huawei telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan keselamatan para pegawainya.
Sejak wabah menyebar, Huawei dan para mitranya dengan cepat meluncurkan sejumlah aplikasi medis berteknologi 5G dan AI (artificial intelligence). Huawei menggunakan keahliannya di bidang teknologi komunikasi untuk membantu memerangi pandemik dan menyelamatkan banyak nyawa.
Baca juga: Mengintip HUAWEI Mate Xs, Ponsel Mewah Seharga Rp 37 Juta
Solusi diagnosis virus corona yang dibantu AI bisa memangkas waktu tinjauan CT scan dari 12 menit menjadi 2 menit, sehingga membantu dokter meningkatkan efisiensi diagnostiknya.
Sementara konsultasi video jarak jauh berkemampuan 5G membantu mengatasi kurangnya tenaga ahli di garis depan serta meningkatkan efisiensi diagnosis dan perawatan pasien kritis.
Adapun perangkat pencitraan panas berteknologi AI dapat mengukur suhu, sehingga meningkatkan efisiensi pencegahan infeksi dan pengendalian di tempat umum.
Di kawasan Asia Pasifik dan negara-negara ASEAN, Huawei telah bekerja sama dengan negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei, Bangladesh, Kamboja, Laos, dan lainnya untuk mengatasi tantangan komunikasi di lapangan.
Di Indonesia, solusi AI-Assisted juga telah dimanfaatkan oleh beberapa rumah sakit untuk mengoptimalkan penanganan pasien terinfeksi Covid-19 dengan mendukung percepatan deteksi dan diagnosis pasien.
Baca juga: Dua Sineas Muda Indonesia Sabet Penghargaan Huawei Film Awards Asia Pasifik
Teknologi AI-assisted, didukung oleh jaringan 5G, membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas diagnosis dengan melakukan analisis otomatis terhadap 20.000 hasil CT scan dan membandingkan dengan sampel database yang ada, sehingga dapat dengan mudah mendeteksi 4.000 kasus yang terkonfirmasi.
“Kami berharap pandemi ini segera berakhir. Kami juga berharap setiap pasien di seluruh dunia dapat dirawat dan diobati secepat mungkin. Wabah COVID-19 adalah pengingat lain bahwa kita berbagi dunia dan nasib yang sama,” kata Eric Xu, Huawei Rotating Chairman, dalam rilis yang diterima Topcareer.id.
“Untuk mengatasi tantangan global seperti ini, kita harus dipersatukan, karena virus tidak mengenal batas dan dapat menjangkiti siapapun, tanpa memandang ras, warna kulit, atau kekayaan mereka,”.