TopCareerID

Ini Sejarah Hari Buku Dunia

Ilustrasi. (dok. Indian Express)

Topcareer.id – Dunia sedang sibuk berjuang melawan pandemi virus corona, hingga banyak orang tidak menyadari jika Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menyerukan Hari Buku Dunia 2020 pada Kamis (23/4) kemarin.

“23 April adalah #WorldBookDay! Di dunia yang terganggu oleh # COVID19, itu adalah keajaiban buku yang kita butuhkan sekarang. Mari lepaskan kekuatan membaca untuk bermimpi, belajar dan membantu kita membangun hari esok yang lebih baik!” Kata UNESCO di situs mikro-blog Twitter-nya.

Apa sih Hari Buku Dunia itu?
Tanggal 23 April adalah tanggal simbolis sastra dunia. Pada tanggal 23 April 1616 inilah Cervantes, Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega semuanya meninggal. Itu juga merupakan tanggal kelahiran atau kematian penulis terkemuka lainnya Maurice Druon, Haldor K Laxness, Vladimir Nabokov, Josep Pla dan Manuel Mejía Vallejo.

Baca juga: Tips Praktis dan Mudah Merawat Buku

Tanggal diputuskan pada Konferensi Umum UNESCO yang diadakan di Paris pada tahun 1995 silam, sebagai bentuk membayar upeti di seluruh dunia untuk buku dan penulis.

Lebih dari 100 negara merayakan hari buku dunia. Sejak tahun 2000, setiap tahunnya sebuah kota dipilih sebagai ‘Ibukota Buku Dunia’ yang berupaya mempertahankan budaya membaca buku melalui inisiatifnya sendiri selama setahun.

Tahun ini, The World Book Capital for 2020 giliran Kuala Lumpur di Malaysia mendapat kesempatannya. Kota ini dipilih karena “fokus kuat pada pendidikan inklusif, pengembangan masyarakat berbasis pengetahuan dan bacaan yang dapat diakses untuk semua bagian dari populasi kota,” kata UNESCO.

Baca juga: Tak Perlu Ke Toko Buku, Baca Sepuasnya di Gramedia Digital

Mengapa Hari Buku Dunia dianggap penting?
Seperti yang dijelaskan UNESCO di situsnya: “Sekarang, saat sebagian besar sekolah di seluruh dunia ditutup dan orang-orang harus membatasi waktu mereka di luar, kekuatan buku harus dimanfaatkan untuk memerangi isolasi, memperkuat ikatan antara orang-orang, dan memperluas wawasan kita sambil merangsang pikiran serta kreativitas kita.”

Dalam semangat ini, #WorldBookDay juga menjadi tren di Twitter ketika orang-orang sharing kutipan dan buku favorit mereka pada kesempatan itu.

Badan Perserikatan Bangsa Bangsa juga meminta semua orang untuk #StayAtHome. Tahun 2020 ini, acara Hari Buku Dunia memiliki empat slogan:

Ringkasnya, Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO mengatakan: “Buku memiliki kemampuan unik untuk menghibur dan mengajar. Buku-buku itu sekaligus merupakan sarana untuk menjelajahi dunia di luar pengalaman pribadi kita melalui paparan ke berbagai penulis, alam semesta dan budaya, dan sarana untuk mengakses relung terdalam diri batin kita.” *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version