Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 24, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Peneliti: Social Distancing Bisa Berlangsung Hingga 2022

Sumber foto: theconversation.com

Topcareer.id – Menurut para ahli penyakit dari Universitas Harvard, social distancing mungkin masih diperlukan di Amerika Serikat sampai 2022. Kebijakan ini dibutuhkan untuk menekan penyebaran virus corona.

Para peneliti dari T.H. Harvard Chan School of Public Health membuat prediksi tersebut pada Selasa (21/4) di jurnal Science.

Kelompok ini melihat berbagai model komputer untuk menyimulasikan bagaimana virus dapat menyebar selama lima tahun ke depan.

Model tersebut mempertimbangkan apakah virus itu bersifat musiman; berapa lama kekebalan yang mungkin bertahan untuk pasien pulih; dan intensitas serta waktu tindakan pengendalian.

Berdasarkan pada meningkatnya jumlah kasus di seluruh dunia, para peneliti mengatakan tidak mungkin bahwa virus akan segera dieliminasi dalam waktu dekat.

Baca juga: Langgar Social Distancing, Ratusan Orang di Singapura Didenda Rp 3,3 Juta

Dikutip dari nypost.com, Rabu (22/4/2020), social distancing mungkin diperlukan dari waktu ke waktu untuk mengurangi beban rumah sakit jika virus tetap ada.

“Namun, di bawah kapasitas perawatan kritis saat ini, durasi keseluruhan pandemi Covid-19 dapat bertahan hingga 2022,” kata para peneliti.

Para peneliti menemukan bahwa social distancing yang terlalu ketat juga berpotensi memperlambat pembentukan herd immunity (kekebalan kawanan).

“Social distancing sangat efektif sehingga hampir tidak ada kekebalan kawanan yang dibangun,” tulis para peneliti.

“Kami tidak mengambil kelayakan posisi pada skenario ini mengingat beban ekonomi yang mungkin ditimbulkan oleh social distancing yang berkelanjutan, tetapi kami mencatat potensi beban bencana pada sistem perawatan kesehatan yang diprediksi jika social distancing kurang efektif atau tidak dipertahankan cukup lama,” tambahnya.

Editor: Feby Ferdian

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply