Topcareer.id – Bohong rasanya jika situasi pandemi di seluruh dunia ini tak membuat stres dan cemas. Banyak orang kini bersahabat dengan ketidakpastian akibat pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir.
Menurut seorang dokter, pendidik, dan penulis banyak buku, Deepak Chopra dalam laman Business Insider, dunia sedang menghadapi tiga pandemi.
“Pertama adalah infeksi itu sendiri, yang kedua adalah krisis keuangan yang menyebabkan banyak penderitaan, dan yang ketiga adalah panik yang didaur ulang sebagai stres. Itu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh kita, meningkatkan peradangan, sebenarnya,” kata Chopra, belum lama ini.
Ia melanjutkan, kita dapat meningkatkan keintiman kita melalui penerimaan, penghargaan, kasih sayang, kegembiraan, dan sikap saling membantu dalam mengelola stres.
Menurutnya, tidak ada stres tanpa reaksi fisik. Ketika kamu memikirkan situasi yang membuat stres, seperti kesalahan di masa lalu; pertengkaran dengan orang penting; anak-anak; atau ketika kehilangan pekerjaan, dengan segera pikiran itu membuat detak jantung lebih cepat, meningkatkan tekanan darah, trombosit menjadi lengket dan memancing peradangan.
“Jadi, kapan pun kamu merasakan tekanan fisik dalam bentuk apapun, di belakangnya adalah stres. Persepsi ancaman. Itulah arti stres. Stres adalah interpretasi ancaman secara psikologis, emosional, dan persepsi.”
Baca juga: Bosan di Rumah Saja Akibat PSBB? Yuk, Ciptakan Kebiasaan Baru yang Baik untuk Perkembangan Diri
Chopra menyampaikan, stres dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, tapi kamu masih bisa segera memperbaikinya. Salah satu caranya, adalah dengan melakukan S-T-O-P.
“S adalah untuk stop (berhenti). T untuk take three deep breaths (ambil napas dalam-dalam tiga kali) dan tersenyum dari kepala ke jari-jari kaki. Ketika kamu tersenyum, itu mengubah biologimu,” kata dia.
Chopra melanjutkan, O untuk observe. Coba amati napas atau sensasi di tubuh. Ketika kamu mengamati sensasi di tubuh atau napas, kamu menghilangkan kesadaranmu dari pikiran-pikiran yang mengganggu. Dan itulah tanggapan stres. Ia adalah pikiran dan sensasi pada saat bersamaan.
“Jadi, ketika kamu memusatkan perhatian pada sensasi, kamu menghilangkannya dari pikiranmu dan itu segera menenangkanmu. Jadi S, berhenti. T, ambil tiga napas dalam-dalam dan tersenyum. O, amati sensasi dalam napas, singkirkan itu dari pikiran,” ucap dia.
Teakhir, ada P untuk proceed. Lanjutkan itu dengan kesadaran dan kasih sayang. Lakukan setiap kali kamu merasa stres sampai kamu melakukannya dengan benar.
Terakhir, biasakanlah. “Dan kemudian kamu tidak akan mengalami stres.”
Selamat mencoba!
Editor: Feby Ferdian