TopCareerID

Salah Satu Dampak Jangka Panjang Covid-19: Kerusakan Organ Tubuh

tenaga medis covid-19

Tenaga medis rawat pasien Covid-19. (dok. istimewa)

Topcareer.id – Ganasnya serangan corona masih gencar melanda sejumlah negara di dunia. Sementara, para dokter dan ilmuwan berlomba untuk memahami lebih banyak bagaimana penyakit Covid-19 memengaruhi otak dan tubuh. Mereka juga mencari tahu dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh infeksi.

Rasanya butuh waktu cukup lama untuk mengenal virus ini lebih jauh, termasuk juga dampak jangka panjangnya. Tapi, sebuah penelitian baru dari China memberi kita gambaran pertama tentang apa yang mungkin terjadi pada pasien yang melawan kasus Covid-19 yang sedang hingga berat.

Salah satu efek jangka panjang dari Covid-19, yakni dapat memicu banyak peradangan, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan organ.

Baca juga: Studi Baru: Sekelompok Kecil Pasien Covid-19 Tunjukkan Penyakit Otak

Ketika tubuh terpapar infeksi seperti Covid-19, maka tubuh akan memasang respons peradangan, di mana sistem kekebalan memompa sel untuk melawan virus.

Menurut Khalilah Gates, seorang ahli paru dan asisten profesor paru, perawatan kritis dan pendidikan kedokteran di Northwestern Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg, dengan Covid-19, tubuh beberapa orang memproduksi terlalu banyak respons peradangan yang merusak organ-organ penting seperti paru-paru, ginjal, dan jantung.

Ia menambahkan, tubuh tidak dapat pulih dari tingkat kerusakan semalaman, dan itu harus sembuh sendiri.

Baca juga: Begini Pengalaman Tung Desem Waringin Lawan Penyakit Covid-19

“Sayangnya, terutama di paru-paru, proses penyembuhan ini dapat menyebabkan jaringan menimbulkan bekas luka ireversibel (fibrosis) yang dapat sangat mempengaruhi fungsi paru-paru dalam jangka panjang,” kata Gates, dikutip dari laman Huff Post.

Kehilangan kapasitas paru-paru ini bisa melibatkan apa saja mulai dari sesak napas hingga kebutuhan oksigen jangka panjang. Covid-19 juga memberi tekanan besar pada jantung.

Spesialis Universitas Harvard menyatakan bahwa peradangan dan demam tinggi yang ditimbulkan oleh virus corona melemahkan jantung dan meningkatkan risiko kelainan jantung seperti pembekuan darah.

Baca juga: Penyakit-Penyakit Umum Bawaan yang Memperparah Covid-19 (Bagian 2)

Len Horovitz, spesialis penyakit dalam dan paru di Lenox Hill Hospital di New York, memperkirakan bahwa beberapa orang yang berjuang melawan Covid-19 yang parah dapat terus mengembangkan aritmia jantung, gagal jantung kongestif dan miokarditis atau perikarditis (radang otot jantung).

Penting mengetahui seberapa parah seseorang menderita penyakit itu. Orang-orang dengan gejala yang lebih ringan mungkin kurang mungkin mengalami masalah kesehatan terkait Covid-19, ini adalah kasus yang lebih parah yang dikhawatirkan para ahli.

“Jika kamu memiliki kasus ringan, kamu tidak akan memiliki masalah jaringan yang jadi bekas luka atau pernapasan jangka panjang,” kata Horovitz.

Secara umum, para ahli kesehatan memprediksi bahwa semakin sedikit peradangan yang dialami pasien, semakin sedikit efek jangka panjang yang akan mereka miliki. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version