Topcareer.id – Facebook rilis laporan pendapatannya selama kuartal satu (Q1) dan juga jumlah penggunanya. Meski raksasa media sosial itu memperingatkan pandemi menyebabkan ketidakpastian bisnis iklannya, jumlah pengguna serta pendapatan Facebook rontokkan ekspektasi dari Wall Street.
Facebook melaporkan mengalami lonjakan pengguna. Platform jaringan sosial itu banyak dipakai orang untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman-teman selama lockdown karena wabah Covid-19.
Hal ini seakan jadi kesempatan kedua bagi Facebook setelah diganggu oleh berbagai skandal privasi, untuk menunjukkan bahwa layanannya dapat digunakan untuk kebaikan.
Facebook mengatakan sejumlah orang menggunakan jaringan sosial tetapi wabah virus corona memperlambat permintaan iklan dalam tiga minggu terakhir pada kuartal pertama. Jaringan sosial melihat penurunan iklan dari bisnis perjalanan dan mobil, yang terpukul keras ketika orang-orang tinggal di rumah.
Baca juga: Facebook: Bisnis Periklanan Melemah Di Negara Yang Terkena COVID-19
Dikutip dari Cnet, perusahaan itu mengatakan pengguna aktif bulanan naik menjadi 2,6 miliar, naik 10% dari kuartal yang sama tahun lalu. Sementara, angka pengguna aktif hariannya menjadi 1,73 miliar. Hampir 3 miliar orang menggunakan salah satu aplikasi Facebook, termasuk Instagram dan WhatsApp.
Pada saat yang sama, Facebook harus menghadapi tantangan yang diciptakan oleh wabah. Produksi produk perangkat keras konsumen Facebook, seperti headset realitas virtual Oculus dan perangkat obrolan video Portal-nya, telah dipengaruhi oleh virus.
Informasi hoax tentang virus corona juga terus menyebar di Facebook, memaksa perusahaan untuk meningkatkan upaya untuk memoderasi konten yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan itu mengatakan pihaknya memperkirakan kinerja bisnisnya akan terpengaruh oleh masalah di luar kendalinya, termasuk lamanya pesanan perlindungan di tempat, efektivitas langkah-langkah untuk merangsang ekonomi dan nilai dolar AS.
“Saya tetap sangat prihatin dengan keadaan darurat kesehatan ini dan karena itu dampak ekonomi akan bertahan lebih lama daripada yang diperkirakan orang saat ini,” kata CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg dalam pembicaraan dengan para analis.
Facebook melaporkan pendapatan USD17,7 miliar dari Januari hingga Maret, melampaui pendapatan USD17,4 miliar yang diproyeksikan oleh para analis yang disurvei oleh Thomson Reuters.
Meskipun Facebook membuat sebagian besar uangnya dari iklan, jejaring sosial itu mengatakan pendapatan lain, seperti headset realitas virtual, meningkat 80% menjadi USD297 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. *
Editor: Ade Irwansyah