Topcareer.id – Setelah melaporkan pendapatannya pada minggu lalu, para perusahaan Big Tech yang sangat bergantung pada pendapatan iklan menunjukkan penurunan tajam dalam iklan selama Maret, namun tidak separah yang diprediksi oleh para analis.
Saham beberapa perusahaan tersebut, termasuk induk Google Alphabet dan Facebook, naik pada laporan stabilisasi pendapatan iklan pada bulan April. Tetapi, perusahaan-perusahaan itu memperingatkan, dampak Covid-19 pada pasar periklanan akan bertahan hingga kuartal kedua dan seterusnya.
Dampak pada Big Tech
Raksasa teknologi Google dan Facebook masing-masing menunjuk untuk menstabilkan angka iklan April, sembari mengatakan penurunan yang lebih besar akan merugikan industri periklanan.
Kepala keuangan Facebook, Dave Wehner, mengatakan saat mengemukakan pendapatan perusahaan, Rabu (29/4/2020), pihaknya melihat penurunan tajam pada awal pendapatan iklan di bulan Maret.
Tanda-tanda perbaikan dalam tiga minggu pertama bulan April juga dinilai lebih flat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Kami sangat berhati-hati mengingat bahwa sebagian besar ekonom memperkirakan kontraksi PDB global di Q2, yang, jika sejarah adalah panduan, akan menyarankan potensi kontraksi industri periklanan yang bahkan lebih parah,” kata Wehner, dikutip dari CNBC.
Baca juga: Facebook: Tak Ada Kepastian Prospek Pendapatan Iklan di Tengah Pandemi
Ruth Porat, chief financial officer di Google parent Alphabet, menggemakan sentimen tersebut dalam pengumuman pendapatannya, Selasa (28/4/2020).
Dia mengatakan untuk mengukur dampak keuangan yang berkelanjutan terhadap bisnisnya dari Covid-19. Sinyal kunci untuk memantau adalah kinerja ekonomi makro, yang biasanya dilacak dengan pengeluaran iklan.
“Sampai hari ini, kami mengantisipasi bahwa kuartal kedua akan menjadi masa yang sulit bagi bisnis periklanan kami,” katanya.
“Ketika kita bergerak melampaui krisis dan ekonomi global, ini harus tercermin dalam pendapatan iklan kami, tetapi akan terlalu dini untuk mengomentari waktu yang diberikan semua variabel di sini.”
Baca juga: Wabah Corona, Youtube Raup Pendapatan Iklan USD4 Miliar pada Kuartal I 2020
Sementara itu, dalam pengumuman pendapatan eksekutif, Twitter menawarkan beberapa cara pemulihan atau stabilitas di kuartal saat ini dalam bisnis periklanannya.
CFO Ned Segal menunjuk melemahnya pengeluaran iklan pada akhir Maret sebagai sinyal dari apa yang telah Twitter alami bulan ini.
Di Amazon, pendapatan “lain” perusahaan masih tumbuh kuat, tetapi perusahaan mengatakan mulai melihat dampak pada bulan Maret, dengan beberapa penurunan harga.
Analis Barclays mengatakan dalam sebuah catatan penelitian bahwa mereka memprediksi pertumbuhan pendapatan segmen Amazon lainnya melambat pada kuartal kedua, bahkan agak signifikan. Dari 44% dari tahun ke tahun di Q1, menjadi 20% dari tahun ke tahun di Q2.
Editor: Feby Ferdian