3. Sangat paham teknologi
“Kami tahu bahwa Gen Z menyukai teknologi, sangat termotivasi oleh efisiensi, dan mengharapkan teknologi sepenuhnya intuitif. Kami melihat ini sepanjang waktu dengan pengguna yang lebih muda,” jelas Andrey Kuhsid, CEO Miro, sebuah perusahaan yang menyediakan papan tulis virtual untuk tim jarak jauh dan melayani 80% dari Fortune 100.
Gen Z juga mendambakan interaksi manusia: mereka mencari alat yang sangat fungsional, mudah digunakan, serta mekanisme untuk koneksi manusia.
4. Mengelola harapan
Meskipun perlambatan pekerjaan umum di banyak industri, Millennial masih berusaha bergegas, dengan harapan kreatif dan ekspektasi tak realistis yang memicu ledakan teknologi menurut Kuhsid. “Sisi sebaliknya, mereka juga kemungkinan besar akan berjuang dengan keputusan yang melelahkan saat ini.”
Baca juga: Memahami Etos Kerja Generasi Z
Ini adalah generasi yang bergulat dengan pengasuhan anak, pengadaan bahan makanan, jadwal kerja, dan kesibukan lainnya, mereka membutuhkan fokus dan kepemimpinan.
5. Pahami perbedaan satu sama lain
Dan jika kita semua ingin tetap produktif dan sukses, kita harus memikirkan cara terbaik untuk bekerja sama. “Boomer memiliki ekspektasi kerja yang berbeda dan bukan generasi digital asli dan karenanya mereka membutuhkan pemikiran mendalam dalam hal alat teknologi jarak jauh,” kata Kuhsid.
Temuan positif lainnya adalah bahwa banyak pembelajaran bahwa kerja jarak jauh tidak secara khusus bersifat generasional, ada banyak kesamaan di seluruh generasi. “Pada akhirnya, anggota tim yang berbeda lintas generasi memiliki cara kerja yang sangat berbeda. Kuncinya adalah untuk dapat beradaptasi dengan gaya yang berbeda ini.” *
Editor: Ade Irwansyah