Topcareer.id – Bagi mereka yang tidak terbiasa bekerja dari rumah, mungkin masa pandemi ini akan lebih akan menjadi tantangan untuk dilalui, tapi bergantung pada usiamu. Ada generasi yang tetap produktif meski diminta untuk kerja di rumah berhari-hari.
“Walaupun bekerja dari jarak jauh merupakan tren bisnis terkemuka sebelum Covid-19, ternyata generasi muda telah melakukannya dengan benar,” kata Mark Roberts, CMO dari PGi, dikutip dari The Ladders.
Tapi, bukannya banyak survei setuju bawa generasi milenial merupakan generasi yang malas? Tampaknya, pekerjaan dari rumah ini membuktikan sebaliknya dengan cara yang besar. Faktanya, generasi muda memiliki momen mereka sendiri dengan fleksibilitas kerja dari rumah. Mungkin ini alasannya mengapa mereka bisa sangat baik jika diminta bekerja dari rumah.
Baca juga: Tantangan Berat Generasi Sandwich: Merawat Orang Tua dan Membesarkan Anak
1. Ingat untuk santai
“Karena Millenial dan Gen X / Z terbiasa bekerja dari rumah, mereka menyadari nilai etika istirahat/mengambil cuti, sehingga mereka tidak burnout atau kewalahan,” jelas John Fitch dan Max Frenzel, co-penulis buku baru, Time Off yang rencananya rilis Mei ini.
Namun, Boomer terbiasa memiliki perbedaan antara pergi bekerja dan bersantai di rumah, sehingga mereka mengalami kesulitan memasukkan etika istirahat ke dalam cara hidup baru mereka.
Untuk alasan itu, penting di awal permainan untuk menetapkan keseimbangan. Mungkin bekerja 9-5, atau mungkin memutuskan untuk tidak membaca atau menanggapi email yang terkait dengan pekerjaan setelah pukul 18.00 atau sebelum 8.30 pagi atau waktu yang paling cocok untuk.
2. Kolaborasi antargenerasi adalah kunci
“Para pekerja lintas generasi menganut gagasan kolaborasi dan alat yang dibutuhkan untuk tetap terhubung,” kata Roberts. Dan itu berarti, meskipun kita semua secara teoritis bekerja dari rumah, kita tetap harus bekerja sebagai tim.
Generasi yang lebih muda harus ingat bahwa mungkin ada waktu belajar untuk kolega mereka yang tidak akrab dengan teknologi. Satu saran untuk generasi yang lebih tua (Gen Xers dan Boomers) adalah memperluas cabang rekan Millennial dan Gen Z yang lebih muda dan membuka webcam selama panggilan video.
Cari tahu poin lainnya di halaman berikutnya>>
3. Sangat paham teknologi
“Kami tahu bahwa Gen Z menyukai teknologi, sangat termotivasi oleh efisiensi, dan mengharapkan teknologi sepenuhnya intuitif. Kami melihat ini sepanjang waktu dengan pengguna yang lebih muda,” jelas Andrey Kuhsid, CEO Miro, sebuah perusahaan yang menyediakan papan tulis virtual untuk tim jarak jauh dan melayani 80% dari Fortune 100.
Gen Z juga mendambakan interaksi manusia: mereka mencari alat yang sangat fungsional, mudah digunakan, serta mekanisme untuk koneksi manusia.
4. Mengelola harapan
Meskipun perlambatan pekerjaan umum di banyak industri, Millennial masih berusaha bergegas, dengan harapan kreatif dan ekspektasi tak realistis yang memicu ledakan teknologi menurut Kuhsid. “Sisi sebaliknya, mereka juga kemungkinan besar akan berjuang dengan keputusan yang melelahkan saat ini.”
Baca juga: Memahami Etos Kerja Generasi Z
Ini adalah generasi yang bergulat dengan pengasuhan anak, pengadaan bahan makanan, jadwal kerja, dan kesibukan lainnya, mereka membutuhkan fokus dan kepemimpinan.
5. Pahami perbedaan satu sama lain
Dan jika kita semua ingin tetap produktif dan sukses, kita harus memikirkan cara terbaik untuk bekerja sama. “Boomer memiliki ekspektasi kerja yang berbeda dan bukan generasi digital asli dan karenanya mereka membutuhkan pemikiran mendalam dalam hal alat teknologi jarak jauh,” kata Kuhsid.
Temuan positif lainnya adalah bahwa banyak pembelajaran bahwa kerja jarak jauh tidak secara khusus bersifat generasional, ada banyak kesamaan di seluruh generasi. “Pada akhirnya, anggota tim yang berbeda lintas generasi memiliki cara kerja yang sangat berbeda. Kuncinya adalah untuk dapat beradaptasi dengan gaya yang berbeda ini.” *
Editor: Ade Irwansyah