Topcareer.id – Para pengunjuk rasa di Belanda menargetkan sejumlah tower telekomunikasi seluler di seluruh Belanda untuk dibakar. Mereka menentang jaringan telekomunikasi 5G yang baru, surat kabar Belanda De Telegraaf melaporkan beberapa waktu lalu.
Menara di Rotterdam, Liessel, Beesd dan Nuenen rusak parah akibat kebakaran, kata Rob Bongelaar yang merupakan direktur The Monet Foundation, sebuah asosiasi yang mengawasi penempatan tower selular dan berkoordinasi dengan pemerintah negara bagian atas nama operator jaringan termasuk KPN, T-Mobile dan Vodafone.
“Para operator melakukan yang terbaik untuk menjaga agar jaringan selular tetap aktif dan berjalan dalam masa sulit ini,” tambah Bongelaar. Dia mengatakan bahwa kata-kata, “FUCK 5G” ditulis pada kotak transmisi di salah satu lokasi serangan.
Baca juga: Virus Korona Juga Bikin Pasar Smartphone Lesu
Dikutip dari Reuters, Kamis (16/4/2020) sejumlah kelompok di Belanda telah menentang munculnya 5G selama beberapa waktu, sebagian besar karena kekhawatiran bahwa gelombang radio 5G dapat merusak kesehatan manusia. Yang lain khawatir teknologi itu bisa melanggar privasi.
Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Keamanan dan Penanggulangan Terorisme (NCTV) Pemerintah Belanda mengatakan telah melaporkan “berbagai insiden” di sekitar tower selular dalam sepekan terakhir, termasuk pembakaran dan sabotase, dan bahwa penentangan terhadap peluncuran 5G adalah kemungkinan penyebabnya.
Ini adalah perkembangan yang memprihatinkan,dan gangguan tower telekomunikasi dapat memiliki konsekuensi untuk jangkauan jaringan telekomunikasi dan jangkauan layanan darurat.
Dikabarkan juga bahwa serangan serupa telah terjadi baru-baru ini di Inggris. Menteri-menteri Inggris pekan lalu menolak teori yang mengaitkan tower telekomunikasi 5G dengan penyebaran virus corona. Mereka menganggapnya sebagai “berita hoax” yang berbahaya dan sepenuhnya salah.
Penyedia telekomunikasi utama di Belanda sedang dalam tahap pengujian dan belum memulai peluncuran 5G secara nasional sambil menunggu lelang spektrum yang akan berakhir pada bulan Juni 2020. *
Editor: Ade Irwansyah
