Topcareer.id – ByteDance, perusahaan pemilik TikTok hasilkan laba bersih sebesar USD3 miliar atau sekitar Rp44 triliun tahun lalu. Perusahaan yang tumbuh cepat ini berhasil meraup USD17 miliar atau sekira Rp249,6 triliun pada 2019.
Menurut laporan dari Bloomberg, Rabu (27/5/2020) itu, ByteDance juga memiliki tumpukan uang tunai hingga USD6 miliar.
Perusahaan yang didirikan oleh Zhang Yiming pada 2012 ini berhasil menggandakan pendapatannya secara signifikan jika dibanding pada 2018 lalu, yakni dari USD7,4 miliar atau sekitar Rp108,6 triliun.
ByteDance dilaporkan memiliki private valuation antara USD105 miliar dan USD110 miliar, yang akan menjadikannya perusahaan baru paling berharga di dunia. Seorang analis berspekulasi kepada Bloomberg bahwa itu bisa bernilai hingga USD180 miliar dalam penawaran umum perdana.
Baca juga: Bos Streaming Disney Pindah Jadi CEO di TikTok
Berkantor pusat di Beijing, ByteDance telah didukung oleh perusahaan besar, seperti SoftBank dan perusahaan modal ventura Silicon Valley Sequoia. ByteDance juga memiliki Duoyin, TikTok versi China, dan Toutiao, sebuah layanan berita.
Namun, TikTok yang paling bersinar saat ini. TikTok booming sejak diluncurkan pada 2016 dan aplikasi ini diunduh lebih dari 2 miliar kali, menurut perusahaan pemantau aplikasi Sensor Tower. Aplikasi ini memungkinkan orang untuk berbagi klip pendek hingga 15 detik.
Awal bulan ini, TikTok mengumumkan bahwa mereka telah mengontrak bekas kepala streaming Disney, Kevin Mayer, untuk menjadi CEO baru. *
Editor: Ade Irwansyah
