Topcareer.id – Google memutuskan menunda pproses perekrutan selama krisis wabah Covid-19. Karena kebijakan itu, Google membatalkan tawaran untuk lebih dari 2.000 orang yang telah setuju untuk bekerja kontrak atau karyawan sementara, di seluruh dunia.
The New York Times pertama kali melaporkan hal ini Jumat (29/5/2020). Menurut laporan itu, perusahaan tak hanya menunda proses perekrutan, tapi juga investasi. Namun, juru bicara Google tidak mengomentari perincian dalam laporan Times, seperti jumlah kontraktor yang tawarannya dibatalkan.
“Seperti yang kami tunjukkan di depan umum, kami memperlambat laju perekrutan dan investasi kami, dan sebagai hasilnya tidak membawa karyawan baru, baik full-time dan pekerja kontrak, seperti yang telah kami rencanakan pada awal tahun. Kami terus merekrut di sejumlah bidang strategis,” menurut juru bicara Google, dikutip dari CNBC.
Baca juga: Karyawan Google yang WFH Bisa Reimburse Rp 14,7 Juta
Bulan lalu, CEO Sundar Pichai mengakui kepada karyawan bahwa perekrutan dan investasi akan melambat karena pandemi virus corona menciptakan ketidakpastian bagi bisnis di berbagai industri.
Dalam memo itu, Pichai mengatakan Google menambahkan 20.000 karyawan pada 2019 dan telah merencanakan untuk melakukan hal yang sama tahun ini. Pada saat itu, itu telah membawa 4.000 karyawan baru dan seribu lainnya dijadwalkan untuk segera dimulai, menurut memo itu.
Seorang juru bicara mengatakan pada waktu itu bahwa Google akan menjaga momentum di sejumlah kecil bidang strategis, dan menyatukan banyak orang yang telah dipekerjakan tetapi belum mulai.
Baca juga: Bukan IPK dan Universitas Ternama, Ini 5 Kriteria yang Dicari Google dari Calon Karyawan
Kemudian pada bulan April, seorang direktur global memperingatkan pemotongan anggaran dan melakukan penghentian rekurtmen di departemen pemasarannya, menurut materi internal yang dilihat oleh CNBC.
Laporan yang menyebut bahwa Google membatalkan ribuan pekerja kontrak ini sekali lagi menarik perhatian pada sebagian besar tenaga kerja perusahaan yang tidak menikmati manfaat dan perlindungan yang sama dari karyawan penuh waktunya.
Pekerja kontrak atau sementara itu, umumnya dikenal di dalam perusahaan sebagai TVC (temporary, vendor, dan contractor) membentuk setidaknya setengah dari sekitar 300.000 orang tenaga kerja Google. *
Editor: Ade Irwansyah